VIVA – Setelah menikah selama bertahun-tahun, tentunya akan menjadi bosan ketika hubungan seks dilakukan dengan gaya yang sama hampir setiap harinya. Karena itu, butuh sedikit variasi dalam bercinta, agar permainan di atas ranjang makin menantang.
Tapi sebelum terlanjur makin bergairah, sebaiknya juga tak sembarang memilih variasi posisi seks untuk dicoba. Beberapa posisi bercinta ternyata memiliki risiko berbahaya, baik bagi pria maupun wanita.
Karenanya penting, untuk mengetahui posisi apa saja yang berbahaya. Nah, jika Anda sudah tidak sabar, dilansir laman TimesofIndia, berikut ini posisi bercinta yang paling berbahaya.
The Eager Chef
Posisi ini melibatkan perempuan di atas meja atau, sementara laki-laki melakukan penetrasi sambil berdiri. Mengapa berisiko? Pertama, Anda dapat salah mengira target sasaran dan melakukan penetrasi di tempat yang salah, yang juga bisa menjadi bumerang bagi laki-laki itu sendiri. Kedua, karena posisi itu melibatkan pria yang berdiri di atas jari kakinya, ia dapat menekankan otot betis dan membuat stres otot betis, bahkan untuk sepersekian detik dapat memberikan cedera yang tak kenal ampun kepada penis.
Cowgirl
Meski sering dilakukan, posisi ini sering dianggap sebagai posisi paling berisiko bagi seorang pria. Studi juga menunjukkan bahwa setengah dari kasus fraktur penis terjadi pada posisi cowgirl. Mengapa berisiko? Karena gerakan dikendalikan oleh wanita dan dia mungkin tidak menyadari, ketika dia telah menekan terlalu keras, dan membuat penis terkilir atau patah.
Doggy Style
Meski para pria adalah kelompok yang memiliki risiko besar pada saat bercinta, wanita juga dapat berisiko dengan salah satunya sobeknya vagina, yang menyakitkan dan dapat membuat mereka rentan terhadap infeksi lain. Posisi yang membuat mereka paling rentan untuk mendapatkan hal itu ialah doggy style. Ini karena dalam posisi ini, kemungkinan pasangan Anda melakukan penetrasi terlalu tiba-tiba atau dari sudut yang salah sangat tinggi.
Pogo Stick
Posisi ini melibatkan seorang pria berdiri memegang pasangannya dengan kakinya melilitnya saat dia memasukkan penisnya. Untuk bergerak masuk dan keluar, pria harus melenturkan lututnya. Mengapa berisiko? Pria itu terlalu membebani dirinya sendiri dan dalam prosesnya, dia membuat dirinya lebih rentan terhadap nyeri punggung. Faktanya, jika dia kehilangan keseimbangannya meski hanya sepersekian detik, dia bisa menjatuhkan diri, dengan gadis di bawahnya.
The Balancing Act
The Balancing Act ialah sebuah variasi dari cowgirl tradisional, ini melibatkan wanita di atas untuk meletakkan kakinya di dada pria sementara dia bersandar dan menyeimbangkan dirinya pada penisnya. Risikonya? Pasangan pria lebih lanjut kehilangan kontrolnya pada gerakan penis, memberikan perempuan lebih banyak kontrol, membuat penisnya lebih rentan terhadap patah tulang. (asp)
