Masih Banyak Masyarakat Tak Peduli Kandungan Gizi pada Makanan

Ilustrasi memasak dan memanaskan makanan.
Sumber :
  • Pexels/Martin Lopez

VIVA – Untuk meraih pemenuhan gizi seimbang, dibutuhkan literasi gizi yang baik. Ini dibutuhkan agar seseorang paham dengan kandungan nilai gizi dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Pemerintah Fokuskan Pencegahan Stunting di Tiga Wilayah Ini

Faktanya, tingkat literasi Indonesia secara umum masih memprihatinkan. Data dari World's Most Literate Nations menempatkan tingkat literasi Indonesia berada di urutan kedua terbawah yaitu peringkat 60 dari 61 negara di dunia. Artinya, kesadaran masyarakat untuk membaca, mencari tahu dan memahami informasi, termasuk terkait masalah gizi, masih sangat rendah.

Padahal, menurut Kementerian Pertanian, Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia dalam keanekaragaman hayati. Di antaranya lndonesia memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis pangan sumber protein, 26 jenis kacang-kacangan, 228 jenis sayuran, serta 389 jenis buah-buahan.

5 Fakta Menu Pencegah Stunting di Depok yang Jadi Sorotan, Cuma Nugget 3 Biji

Namun potensi ini belum diimbangi dengan pola konsumsi masyarakat yang bervariasi, untuk pemenuhan gizi seimbang. Pentingnya literasi gizi bagi masyarakat karena diperlukannya zat gizi yang dibutuhkan untuk energi harian, serta membangun dan memelihara jaringan serta organ dalam tubuh.

"Di pasar, banyak tersedia jenis pangan, baik olahan maupun pangan lokal yang masing masing memiliki manfaat tersendiri untuk pemenuhan kebutuhan gizi. Sayangnya, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi makanan tidak berdasarkan pada angka kecukupan gizi yang dianjurkan," ujar Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi, Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor, Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD kepada VIVA di Jakarta.

Anak Terlanjur Kurang Gizi dan Rentan Stunting, Pakar Anjurkan Makan Ini Moms!

Padahal, kondisi kekurangan, atau kelebihan konsumsi gizi dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang seseorang. Karena itulah, sangat penting untuk memahami kandungan nilai gizi dasar, serta takaran dan proposi yang tepat dari makanan dan minuman yang akan kita konsumsi.

"Seseorang dengan literasi gizi yang baik akan dengan cermat menghitung kebutuhan gizinya, serta bijak dalam membaca label informasi pada makanan olahan yang dikonsumsi," jelasnya.

Prof Sulaeman menjelaskan bahwa literasi gizi membantu masyarakat memahami zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Ia menegaskan, tidak ada jenis pangan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Karenanya, dibutuhkan variasi pangan baik pangan alami maupun olahan guna memenuhi berbagai kebutuhan gizi dalam tubuh.

"Contohnya, nasi dan sumber karbohidrat lainnya merupakan sumber utama energi, namun minim kandungan vitamin dan mineral. Sayuran dan buah-buahan umumnya kaya akan vitamin, mineral dan serat, tetapi sedikit mengandung energi dan protein. ikan merupakan sumber protein yang baik, namun tidak dapat dijadikan sumber makanan utama. Sedangkan susu sebagai salah satu asupan bergizi baik, mampu melengkapi kebutuhan gizi harian seseorang guna mendukung pemenuhan gizi seimbang."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya