Terapi Target Bisa Perpanjang Usia Penderita Kanker

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Pixabay/PDPics

VIVA – Data Badan Kesehatan Dunia, WHO, pada tahun ini mencatat kanker sebagai penyebab kematian terbesar kedua secara global. Kanker juga bertanggung jawab atas sekitar 9,6 juta kematian sepanjang tahun 2018, yang mana satu dari enam kematian disebabkan oleh kanker.

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

Kanker pun menjadi satu momok yang menakutkan, terutama bagi penderita yang telah memasuki stadium lanjut. Mereka pun harus menjalani serangkaian pengobatan untuk bisa membunuh sel kanker tersebut.

Pengobatan untuk kanker pada umumnya ditentukan berdasarkan stadium kanker dan penyebarannya. Dulu pengobatan kanker terbatas pada pengobatan konvensional seperti kemoterapi, pembedahan, dan radioterapi dengan efek yang menakutkan bagi beberapa orang.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

Namun, dalam beberapa tahun belakangan sudah ada metode pengobatan yang lebih tepat sasaran sehingga lebih efektif serta efek samping yang lebih minimal. Salah satunya adalah terapi target.

Terapi target ini merupakan pengobatan yang didesain khusus untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker, dari jenis kanker yang spesifik dengan mematikan sinyal pertumbuhan sel kanker yang dapat memicu perkembangbiakan sel.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Dokter spesialis Hematologi dan Onkologi, Dr.dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD, KHOM mengatakan, terapi target ini untuk melengkapi apa yang tidak ditawarkan oleh kemoterapi dalam menghadapi sel kanker.

"Dalam beberapa kasus jelas dengan atau tanpa kombinasi dengan kemoterapi memberikan peningkatan respons pengobatan yang bermakna, yang berarti dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker," kata Irawan di Menara BTPN, Kamis, 20 Desember 2018.

Dia melanjutkan, para pasien memiliki harapan hidup yang lebih baik. Yang tadinya harapan hidup pasien dengan pengobatan sebelum adanya kemoterapi hanya bertahan empat hingga enam bulan, menjadi 30 bulan jika menggunakan terapi target.

"Kalau sebelum ada kemoterapi pasien diberikan obat anti nyeri harapan hidup cuma empat hingga enam bulan. Kalau metode granmor diinjeksi 2x24 jam harapan hidup jadi delapan bulan, kemoterapi menjadi 24 bulan. Kalau sekarang terapi target bisa sampai 30 bulan," kata dia.

Untuk pengaplikasiannya sendiri, dia menjelaskan nantinya para pasien yang akan melakukan terapi target akan diberikan obat baik secara oral (minum) atau melalui injeksi. Obat ini nantinya akan menuju ke darah hingga sel kanker untuk menutup aktivasinya, sehingga berhenti tumbuh.

Soal efek sampingnya sendiri, dia menjelaskan bahwa semakin banyak obat yang diminum maka akan semakin banyak efek yang akan timbul. Beberapa efek samping yang akan timbul sendiri mulai dari hipertensi, pendarahan karena menggangu stabilitas pembuluh darah. Selain itu pasien juga bisa mengalami pertumbuhan jerawat. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya