- Pixabay/renepfister
VIVA – Jujur saja, Anda pasti pernah dibuat iri oleh orang yang tubuhnya tidak mengalami banyak perubahan meski makan dengan porsi banyak. Di sisi lain, meski sudah mencoba membatasi makan, tetap saja berat badan Anda sulit turun.
Kenapa bisa ada reaksi berbeda pada tubuh seperti demikian? Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah dr. Nanang Soebijanto, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE, sebenarnya ada dua faktor yang menyebabkan seseorang bisa mudah gemuk.
Pertama, faktor lingkungan berupa pola hidup dan di dalamnya termasuk pola makan. Kedua, faktor genetik.
"Kenapa seseorang bisa tambah gemuk, penjelasannya memang medis. Di dalam tubuh manusia ada dua hormon yang menjaga keseimbangan berat badan, yaitu leptin dan grhelin yang diproduksi di lambung," kata Nanang kepada VIVA, belum lama ini.
Grhelin merupakan pusat yang memunculkan rangsangan lapar. Jika pusat ghrelin ini dihilangkan, maka kita tidak akan lapar lagi.
Nanang melanjutkan, orang yang terus menerus makan, lama kelamaan leptin di dalam tubuhnya akan mengalami resistensi. Akibatnya, makan sebanyak apapun tidak akan merasa kenyang. Jika terus makan seperti ini, obesitas pun tidak bisa dihindarkan.
"Obesitas ini salah satu penyebab penyakit degeneratif. Untuk mencegahnya ya simpel, jangan gemuk," ujar Nanang.(nsa)
Terpopuler: 6 Cara Buat Suami Bertahan di Atas Ranjang hingga 7 Manfaat Tempe bagi Kesehatan Tubuh
Berikut deretan 5 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Sabtu 20 April 2024.
