Hari AIDS Sedunia, Saatnya Hilangkan Stigma Buruk pada Penderita

Ilustrasi HIV/AIDS
Sumber :
  • Pixabay/Darwin Laganzon

VIVA – HIV/AIDS masih dipandang sebagai momok yang menakutkan. Padahal teknologi di bidang kedokteran sudah begitu canggih. Hal ini dikarenakan oleh stigma yang melekat pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang begitu berat.

Dokter Boyke Ungkap Gaya Bercinta Ini Nikmat Tapi 100 Kali Berisiko Tularkan HIV/AIDS

Nah, di Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2019 ini, penting bagi kita semua untuk menghilangkan stigma buruk tersebut.

ODHA pun tak perlu Kamu jauhi, karena virus HIV hanya bisa melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan ASI. Bukan melalui ludah atau pun keringat.

Beri Proteksi Cegah HIV hingga Kehamilan Tak Diinginkan, Begini Cara Pakai Kondom yang Benar

Bahkan kini ODHA punya harapan hidup yang sama dengan orang normal, yakni dengan mengonsumsi obat Antiretroviral (ARV)

Menurut influencer sekaligus aktivis kesehatan seksual, Andrea Gunawan mengatakan bahwa semua ODHA bisa di-treatment dengan ARV, termasuk ibu hamil.

Bantah Tudingan Venny Alberti Tularkan Penyakit Kelamin, Akash Elahi: Saya Siap Tes HIV Lagi

"Konsumsi selama enam bulan setelah diagnosis positif dan virus HIV kamu enggak akan bisa terdeteksi lagi, sehingga aman untuk mulai program kehamilan," kata Andrea kepada VIVA beberapa waktu lalu.

Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, terapi ARV memang tidak bisa menyembuhkan HIV, namun bisa menyelamatkan hidup ODHA, dengan cara mengurangi jumlah HIV di dalam tubuh, melindungi sistem kekebalan tuh, mencegah HIV berkembang menjadi AIDS dan mengurangi risiko penularan HIV.

Mereka yang terdeteksi HIV sangat dianjurkan segera mengonsumsi obat ini. Pengurangan besar terlihat pada tingkat kematian dan infeksi terutama pada penderita HIV tahap awal yang melakukan perawatan ARV.

Sedangkan mereka yang telah berada di stadium lanjut bisa melakukan terapi yang terdiri dari kombinasi obat ARV untuk memaksimalkan penekanan virus HIV dan menghentikan perkembangan penyakit HIV.

Terapi ini juga mampu mencegah penularan HIV selanjutnya. WHO merekomendasikan terapi ARV untuk semua ODHA sesegera mungkin setelah diagnosis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya