Mudah Pingsan dan Stres, Clairine Clay Pernah Derita Kelainan Otak

VIVA/Wahyu Firmansyah
Sumber :
  • reporter

VIVA – Aktris peran, Clairine Clay menceritakan mengenai penyakit kelainan otak yang dideritanya sejak 2016 lalu, penyakit yang membuatnya mudah pingsan dan stres ini awalnya cukup mengganggu untuknya.

37 Tahun Otak di Luar Tempurung Kepala, Rizky Butuh Bantuan

Meski sudah jarang merasakan sakit, Clairine mengaku penyakitnya itu belum sembuh secara total, sejak dirinya mulai memasuki dunia seni peran Clairine mengaku lebih mudah mengendalikan penyakitnya itu.

Ia merasa lebih nyaman saat berakting, namun Clairine masih tetap menjaga agar pikirannya tidak berada di bawah tekanan yang cukup tinggi yang membuatnya menjadi stres.

Terjun ke Dunia Akting, Clairine Clay Sering Tanya Pendapat Joshua Suherman

"Dibilang sembuh enggak sih karena dia akan selalu ada, karena itu bawaan. Cuman mungkin itu ya, jangan sampe underpressure yang aku enggak enjoy, jadi bawaannya itu stres, aku gampang banget stres orangnya. Tapi karena aku enjoy jalaninnya jadi yasudah enjoy aja," kata Clairine di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 13 Januari 2020.

Meski mengidap kelainan otak, Clairine bersyukur dirinya merupakan wanita yang cuek, sehingga saat mulai merasa tertekan ia bisa dengan mudah melupakan hal itu. Jika sudah mulai tenang setelah beristirahat barulah Clairine memikirkan kembali masalah yang tengah dihadapinya.

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

"Yaudah mungkin itu juga untungnya kali ya, aku orangnya lumayan cuek. Sebenarnya cuek tapi gampang stres, bingung gak tuh. Tapi untungnya aku gampang kalo misalnya sudah mulai aduh gak bisa nih lupain dulu, gue ngerjain yang lain dulu deh ngapain kek, nonton kek apa, pokoknya yang refreshing dulu, kadang saat refreshing itu justru aku bisa mendapatkan jalan keluarnya gitu 'oh tau gitu tadi kayak gini ya', ya sudah deh berhenti nontonnya, lanjutin lagi masalahnya, gitu," katanya.

Clairine pun bersyukur kini dikelilingi oleh orang-orang yang dapat mengerti kondisinya, sehingga tidak mencampurkan urusan lain saat ada masalah dengan keluarga atau pun pacar.

"Jadi kalau masalah sama keluarga selesaikan sama keluarga dan itu komunikasinya enak, kalau ada masalah sama pacar selesaikan sama pacar, komunikasinya enak. Kalau sama teman gitu, kalau ada masalah juga aku enggak punya teman ya, jadi enggak yang kayak stres di luar itu sih. Dua pihak itu untungnya untuk dikomunikasikan enak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya