24 Jam Pakai Pelindung Khusus untuk Corona, Tangan Dokter Ini Melepuh

Petugas kesehatan memeriksa data pasien terjangkit Virus Corona.
Sumber :
  • The New York Times

VIVA – Virus corona Wuhan (2019-nCoV) yang terjadi di Wuhan sejak Desember 2019 lalu menjadi perhatian publik. Bukan hanya dampak atau efek membahayakan dari virus tersebut, tetapi juga perjuangan para tenaga medis dalam merawat pasien yang terpapar virus ini juga menjadi perhatian. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Para tenaga medis khususnya di Wuhan  China diketahui harus bekerja nonstop dalam sehari. Mereka juga harus mengorbankan waktu tidur dan waktu bersama keluarga. Bahkan beberapa telah mengorbankan hidup mereka demi penyembuhan pasien yang terinfeksi.

Baru-baru ini, seorang dokter yang sedang mengerjakan tes laboratorium untuk mengobati wabah virus corona, mengalami radang pada bagian tangan. Ia mengalami peradangan karena menggunakan lebih dari 12 jam sehari bju antivirus di lab untuk mengumpulkan hasil untuk pencegahan pandemi ini.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Dokter, yang diketahui bernama Chen Jun, adalah wakil Direktur departemen laboratorium di Rumah Sakit Paru Wuhan yang telah bekerja di sana selama 19 tahun. Chen mengatakan tim lab biasanya melakukan dua sesi pengujian sebanyak dua kali sehari, dengan setiap sesi membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk menyelesaikannya.             

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Tetapi mengingat beratnya wabah virus corona, para tenaga medis ini sering bekerja selama 12 jam, hingga pukul 02:00 atau 03:00 pagi setiap harinya. 

Karena para dokter ini harus selalu berada dalam alat pelindung yang tinggi sepanjang waktu, tangan Chen secara bertahap menjadi merah dan bengkak parah dengan ruam akibat kurangnya paparan udara. Kondisi ini dikenal sebagai Eritema, di mana peradangan terjadi karena peningkatan aliran darah di kapiler.

Dia mengungkapkan bahwa semua 27 anggota lab dikirim pada awal Januari untuk memeriksa lebih dari 100-300 sampel virus untuk menyingkirkan setiap virus satu per satu.  Chen, yang sayangnya didiagnosis menderita polio, mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan tugasnya dibandingkan dengan orang kebanyakan.

Meskipun demikian, itu tidak menghentikannya yang bertekad untuk mengobati virus. Chen mengatakan setiap pengujian membutuhkan 10 langkah untuk diselesaikan meski melelahkan, penting baginya untuk tetap fokus selama proses berlangsung.

"Aku tidak bisa mundur, karena masih ada begitu banyak orang menunggu hasil ini, aku harus bertahan," kata dia seperti dikutip dari laman World of Buzz. 
 
Dia mengakui bahwa setelah bekerja untuk jangka waktu yang lama, keringat dari tangannya membuat kulit mereka iritasi karena terperangkap dalam sarung tangan karet kedap udara. 

Akibatnya, dokter-dokter ini harus terus memerangi iritasi kulit dan peradangan. Mereka hanya beristirahat sebentar untuk mengobati dan membalut tangan mereka sebelum kembali ke pekerjaan mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya