Pasien COVID-19 Kabur, Terobos Ruang Karantina dan Hancurkan Jendela

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Seorang pria yang terinfeksi virus corona berusaha melarikan diri dari rumah sakit tempat dia dirawat dengan cara menerobos ruang karantina dan menghancurkan jendela. Peristiwa ini terjadi di Israel.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Pasien di Israel itu mencoba untuk melarikan diri setelah dirawat di rumah sakit di Wolfson Medical Center di Kota Holon, selatan Tel Aviv. Menurut sebuah laporan, ia dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali dari perjalanan ski di Austria.

"Setelah empat hari dirawat di rumah sakit, ia dengan keras menghancurkan jendela dan menerobos pintu kamar karantina. Setelah polisi tiba, dengan bantuan staf rumah sakit, pasien dikembalikan ke kamarnya, kemudian dibawa ke bagian karantina," kata pihak rumah sakit, dilansir Daily Star, Kamis 19 Maret 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Pasien yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19 harus mengisolasi diri dan tetap dikarantina selama 14 hari. Saat ini, lebih dari 50 ribu warga Israel sedang dalam karantina, dan setidaknya 277 pasien dipastikan terinfeksi virus.

Ini bukan kali pertama ada laporan pasien COVID-19 kabur dari rumah sakit. Seorang wanita di Sevastopol, Semenanjung Krimea, keluar dari rumah sakit setelah diberitahu dia harus tetap berada di sana untuk dites lebih lanjut.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Pekan lalu, pasien virus corona asal Inggris yang sedang berada di Australia, dikarantina setelah menentang perintah larangan untuk mengunjungi tempat wisata. Dia lebih memilih berjalan-jalan ke pantai dibanding mengisolasi diri.

Sedangkan di Indonesia sendiri, kasus pasien corona kabur juga pernah terjadi belum lama ini. Pasien tersebut sempat kabur dari ruang isolasi RSUP Persahabatan, Jakarta. Namun akhirnya ia berhasil ditemukan dan dipindahkan untuk diisolasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024