China Percepat Pembuatan Vaksin Corona, Siap-siap Uji Coba

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Setelah Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona, kini, China dikabarkan telah mempercepat pembuatan vaksin  COVID-19 yang diproduksi oleh salah satu perusahaan lokalnya, perusahaan Biofarmasi CanSino Biologics baru-baru ini.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Menurut laporan terbaru, otoritas China telah memberikan hak paten setelah penelitian membuktikan bahwa prototipe vaksin tersebut sesuai dengan basis kekayaan intelektual dan kreatif yang ditetapkan oleh pejabat Beijing. Adanya paten tersebut menjadikan CanSino sebagai vaksin yang pertama disetujui oleh China.

Sebuah pernyataan yang diterbitkan di People's Daily, hak paten itu diberikan pada 11 Agustus 2020 lalu, atau tanggal yang sama saat Rusia mendaftarkan vaksin virus corona mereka, Sputnik V.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Vaksin China, Ad5-nCOV, yang pertama kali diajukan untuk persetujuan pada bulan Maret menggunakan versi strain virus flu biasa untuk mengangkut materi genetik ke dalam tubuh manusia dan melatihnya untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan meningkatkan antibodi di tubuh inang.

Baca Juga: #TanyaDokter: Vagina Bau Tak Sedap, Apa Penyebabnya?

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Studi awal menunjukkan bahwa vaksin eksperimental, yang merupakan salah satu dari 5 vaksin yang dibuat dan dikembangkan secara lokal di China, adalah salah satu vaksin teraman saat ini.  Para ilmuwan mampu mengamati kekebalan positif dan peningkatan tingkat produksi sel T dalam uji coba tubuh pasca fase I dan II.

Sementara para pejabat mencatat bahwa vaksin yang telah menyelesaikan dua fase pengujian telah memenuhi respons keamanan dan kemanjuran secara menyeluruh, pengembang siap untuk meningkatkan fasilitas guna meningkatkan skala produksi dan memiliki dosis yang tersedia untuk massa dalam rentang waktu yang cepat. 

Dilansir dari laman Times of India, saat ini sudah ada 3 kandidat vaksin lain, secara global, yang telah mencapai pengujian fase III, di antaranya vaksin Oxford University-AstraZeneca, Pfizer-BionTech dan Moderna Therapeutics Inc. Finalisasi dan penyelesaian uji coba fase III sangat penting sebelum vaksin disetujui untuk digunakan publik.  

Menariknya, vaksin baru CanSino Biologics juga diberikan izin darurat untuk digunakan oleh pejabat militer China pada akhir Juni lalu.  Pengerjaan vaksin juga telah dilakukan dengan cepat, dan para ahli sekarang berharap dapat melakukan fase III dengan cara yang jauh lebih luas.

Menurut laporan agensi, uji coba tahap akhir sedang berlangsung di Rusia setelah otoritas China mengajukan permohonan pendaftaran dan persetujuan peraturan di negara tersebut.  Uji klinis serupa juga telah disiapkan untuk dilakukan di Meksiko, Arab Saudi, Brasil, dan Chili.

CanSino dan pembuat vaksin China lainnya sangat berharap untuk melakukan uji coba Fase III di luar negeri. Para ilmuwan ragu-ragu mengadakan uji coba fase III di negara tersebut karena lonjakan kasus COVID-19 yang rendah yang diamati di negara tersebut akhir-akhir ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya