Ilmuwan Temukan Fakta Virus Corona Pertama Muncul di China Tahun 2012

Virus corona COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Ilmuwan sekaligus ahli virologi Jonathan Lathan dan biologis molekuler Allison Wilson mengungkap bahwa virus corona jenis baru atau COVID-19 pertama kali bermula di tahun 2012 silam. Penemuan virus tersebut berasal dari sekelompok penambang di Tiongkok.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Latham dan Wilson merupakan anggota dari proyek nirlaba Bioscience Resource Project yang menelaah sebuah tesis. Menurut mereka, dokter medis di Tiongkok sempat merawat para penambang yang mengalami gejala usai kontak dengan kelelawar. Sampel jaringan tubuh para penambang itu dikirim ke Institute Virologi Wuhan untuk diteliti mengenai jenis penyakitnya.

Baca juga: Masuk Uji Coba Tahap Akhir, China Susul Rusia Patenkan Vaksin COVID-19

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Bukti-bukti yang terdapat di dalam tesis membuat kami kembali memertimbangkan ulang mengenai asal muasal pandemi COVID-19," kata para ilmuwan itu dikutip dari laman Independent Science News.

Keduanya menjelaskan, tercatat timbulnya gejala penyakit pada enam orang penambang di Tambang Mojiang, Barat Daya Tiongkok, Provinsi Yunan saat April 2012 silam. Diakui para penambang, mereka sakit usai dua pekan sebelumnya membersihkan kotoran kelelawar.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Adalah Li Xu, dokter yang merawat para penambang dan menjelaskan bahwa para pasiennya mengalami demam tinggi, batuk kering, serta sakit kepala, yang mana keseluruhannya mirip dengan gejala COVID-19. Bahkan, tiga dari para penambang itu akhirnya meninggal dunia.

Selain itu, pasiennya juga mendapatkan perawatan serupa di antaranya memakai ventilator hingga obat steroid. Obat dan penanganan tersebut diketahui tengah menjadi perawatan pada pasien COVID-19 saat ini.

Li Xu kemudian melakukan konsultasi dengan berbagai dokter spesialis di seantero Tiongkok, termasuk virolog Zhong Nanshan, yang menangani wabah SARS pada 2003. Hal ini lantaran berbagai macam tes darah tak dapat mendeteksi penyakitnya.

Baca juga: Akupuntur Bantu Pengobatan Penderita Virus Corona, Menurut Studi Baru

Dokter medis itu pun mengirimkan contoh jaringan para penambang ke Laboratorium Wuhan. Setelah diteliti, para ilmuwan menyebut bahwa sumber infeksi itu mirip dengan virus corona SARS.

Latham dan Wilson pun mengklaim, virus itu berhasil lolos dari laboratorium dan kini menyebar di dunia.

"Suatu bentuk patogen virus corona yang sangat mampu beradaptasi terhadap manusia," kata keduanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya