- Pixabay
VIVA – Diet sederhana dan perubahan gaya hidup dapat bekerja secara ajaib dalam mengendalikan, bahkan membalikkan diabetes. Berbicara tentang diet, diet bebas gluten sudah populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pola makan tersebut telah membingungkan banyak orang.
Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang diet bebas gluten adalah diet itu dirancang untuk menurunkan berat badan, padahal sebenarnya tidak benar. Diet bebas gluten adalah cara makan yang dapat membantu menyembuhkan usus kita, sehingga tubuh dapat menyerap semua nutrisi yang dibutuhkan dari makanan dengan cara yang lebih efektif.
Gluten adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian, termasuk gandum, barley, gandum hitam, dan banyak lagi. Gluten tidak membahayakan penderita diabetes dan karenaya mereka tidak perlu mengikuti diet bebas gluten. Faktanya, penderita diabetes atau tidak, kebanyakan orang tidak perlu mengikuti diet bebas gluten.
Dilansir Times of India, tubuh kita memiliki reaksi berbeda terhadap gluten dalam dua kondisi kesehatan, intoleransi gluten dan sensitivitas gluten. Orang yang mengembangkan penyakit celiac sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi gluten. Namun, banyak jenis makanan yang mengandung gluten dan dapat meningkatkan kadar gula darah.
Hasil studi menunjukkan, gluten sampai batas tertentu dapat membantu mengurangi risiko obesitas. Dan seperti yang kita semua sadari, obesitas adalah faktor risiko penting untuk diabetes tipe 2, sehingga diet bebas gluten dapat membantu orang yang menderita penyakit ini.
Namun, ini belum terbukti secara ilmiah. Ahli gizi dan dokter belum merekomendasikan diet bebas gluten untuk pasien diabetes tipe-2. Faktanya, dalam jangka panjang, mengikuti diet bebas gluten dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Menurut para ahli, sampai seseorang didiagnosis menderita diabetes tipe 1, penyakit celiac atau alergi gluten apa pun, lebih fokus pada kualitas dan kuantitas asupan karbohidrat, daripada menghindari gluten.
783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045
Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.
