3 Alasan Indonesia Pilih Vaksin COVID-19 Sinovac

Ilustrasi vaksin COVID-19
Sumber :
  • Pixabay/Elchinator

VIVA – Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 telah tiba di Tanah Air pada Minggu, 6 Desember 2020. Vaksin jadi yang diterima pemerintah itu merupakan produksi Sinovac asal China.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Vaksin COVID-19 itu diketahui merupakan vaksin inactivated atau vaksin dari virus yang dilemahkan. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan alasan kenapa vaksin asal China itu yang dipilih oleh pemerintah.

Dalam virtual conference, dia menjelaskan bahwa dasar pemilihan vaksin COVID-19 harus memenuhi berbagai faktor di antaranya memenuhi unsur keamanan, harus cepat dan juga harus memenuhi aspek mandiri kemudian.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Selain itu, vaksin yang terpilih juga harus memiliki khasiat dan mutu terjamin oleh lembaga yang berwenang, yang dibuktikan dari serangkaian pengujian dari praklinis, uji klinis tahap 1, tahap 2 dan tahap 3.

"Lihat dari timeline ataupun proses pengembangan calon vaksin dari Sinovac termasuk 1 dari 10 calon yang paling cepat masuk ke uji klinis tahap 3," jelas Basyir, Selasa, 7 Desember 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Basyir melanjutkan, dari sisi metode pembuatan, vaksin Sinovac menggunakan platform inactivated atau virus dimatikan yang sudah terbukti pada jenis vaksin lainnya dan platform tersebut sudah dikuasai oleh Bio Farma.

Faktor lainnya adalah sistem mutu oleh Sinovac yang sudah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac terdapat juga transfer teknologi dalam pengujian yang dibutuhkan.

Sementara itu, terkait dengan pendistribusian vaksin COVID-19, Basyir menjelaskan bahwa pendistribusian harus memenuhi good distribution practice. Dan, hal itu sudah dimiliki oleh Bio Farma.

"Bio Farma sudah memiliki pengalaman panjang dalam distribusi vaksin baik untuk kebutuhan pemerintah maupun swasta. Distribusi dari Bio Farma hingga ke klinik atau fasilitas kesehatan harus memastikan sistem rantai dingin untuk menjamin kualitas vaksin tetap terjaga," jelas dia.

Lebih lanjut, saat ini Bio Farma sedang mempersiapkan solusi digital  untuk kebutuhan pemenuhan distribusi vaksin COVID-19 baik untuk pemenuhan kebutuhan pemerintah maupun untuk kebutuhan mandiri.

"Suatu sistem N2N untuk pengadaan mandiri maupun pemerintah sedang dikembangkan Bio Farma kerja sama dengan kementerian lembaga termasuk dengan Telkom dan lainnya," jelas dia.

Meski vaksin sudah tiba pada akhir pekan lalu, masyarakat tetap diminta untuk memenuhi protokol kesehatan dengan menerapkan protokol 3M. Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Menjahui Kerumunan serta Mencuci Tangan dengan air dan sabun untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Tanah Air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya