Obat Terapi COVID-19 Terbatas, Ini Anjuran Bagi Pasien Isolasi Mandiri

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/topntp26

VIVA – Penularan COVID-19 yang kian meluas memicu lonjakan kebutuhan obat terapi COVID-19. Bahkan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan lonjakan tersebut mencapai sekitar 12 kali lipat, sehingga perlu peningkatan kapasitas produksi obat.

Catat, Dokter Sarankan Jemaah Haji Bawa Obat-obatan Ini ke Tanah Suci

“Kami menyadari ini (lonjakan kebutuhan obat). Kami sudah melakukan komunikasi dengan teman-teman di Gabungan Pengusaha Farmasi dan sudah mempersiapkan dengan mengimpor bahan baku obat, memperbesar kapasitas produksi, serta mempersiapkan juga distribusinya,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, baru-baru ini.

Butuh waktu antara 4 sampai 6 minggu agar kapasitas produksi obat dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan peningkatan obat-obatan sebanyak 12 kali lipat.

Jaga Kesehatan, Ini Obat-obatan yang Perlu Dibawa Jemaah Haji

Menkes Budi menegaskan bahwa obat-obatan tersebut harus dibeli berdasarkan resep dokter. Sebab, beberapa obat harus dilakukan sesuai prosedur agar tercapai tujuan dari manfaat kesehatan yang diberikan.

“Jadi obat ini (Azithromycin, Oseltamivir, Favipiravir, Remdesivir, Actemra, dan Gamaras) adalah obat yang harus diberikan dengan resep dokter. Untuk 3 obat seperti Gamaras, Actemra, dan Remdesivir itu harus disuntikkan dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Jadi tolong biarkan obat-obatan ini digunakan sesuai dengan prosedur,” tambah Menkes.

Kelihatan Sehat, Begini Kondisi Tukul Arwana Setelah 3 Tahun Berjuang dengan Stroke

Sejalan dengan tingginya kebutuhan obat terapi COVID-19, Chief Commercial Officer Lifepack & Jovee, Faren, menyebut bahwa pihaknya menjalankan pedoman Kementerian Kesehatan RI dengan turut membantu memberikan layanan kesehatan secara online bagi masyarakat Indonesia khususnya yang saat ini terkena COVID-19, dengan menghadirkan layanan isolasi mandiri (Isoman) untuk pasien covid-19 gejala ringan hingga sedang. 

"Program isolasi mandiri kami sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dari usia empat tahun hingga yang tertua mencapai 67 tahun," ungkap Faren.

Faren menambahkan selain layanan isolasi mandiri, apotek online Lifepack juga menawarkan paket isoman berupa obat dan vitamin untuk mendukung program isolasi mandiri pasien covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Paket isolasi mandiri yang ditawarkan terdiri dari empat paket, yaitu; Isoman A yang berisikan vitamin D, vitamin C dan Zinc. Paket isoman B terdiri dari Azithromycin, vitamin D, vitamin C, dan Zinc. Isoman C berisikan Oseltamivir, Azithromycin, vitamin D, vitamin C, dan Zinc. Isoman D terdiri dari Avigan, vitamin D, vitamin C, dan Zinc. Harga paket isoman mulai dari 90 ribu rupiah.

“Kami memiliki paket isoman untuk memenuhi kebutuhan perawatan pasien COVID-19 di rumah. Saat ini kapasitas rumah sakit lebih baik dikhususkan untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat. Untuk gejala ringan hingga sedang dapat melakukan konsultasi dengan dokter Lifepack melalui whatsapp maupun aplikasi kami," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya