Ada Bahaya Mikroplastik di Galon Guna Ulang?

Air kemasan galon guna ulang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kepala laboratorium kimia Universitas Indonesia, Agustino Zulys menyebut, kandungan mikroplastik galon guna ulang lebih besar dibandingkan galon plastik polyethylene terephthalate (PET). Menurutnya, kemasan plastik yang digunakan berulang kali jelas mengalami peluruhan mikroplastik yang lebih tinggi.

Hal ini berbeda dengan galon berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang selalu baru galon dan isinya. 

"Untuk (galon) isi ulang, perlu dicek lagi dan dicek lagi. Namun menurut hipotesis saya, karena isi ulang tentu lebih banyak lagi (mikroplastiknya) proses yang berlangsung lama, proses peluruhan yang cukup lama," ujarnya dalam konfensi pers Ancaman Kontaminasi Mikroplastik dalam Galon Sekali Pakai, baru-baru ini.

Menurut Agus, hasil riset menunjukkan, galon PET yang sekali pakai mempunyai material sama dengan amdk botol. Beberapa merk masih menggunakan mikroplastik 11-257 mikro meter. Mikroplastik yang digunakan masih dalam batas aman. 

Selain Agus, Konferensi Pers juga diikuti oleh serta spesialis saraf  dan staf pengajar ilmu kedokteran UI, dr Pukovias Prawiroharjo. Menurut Purkovisa, sampai saat ini belum ada uji klinis dampak mikroplastik untuk kesehatan.

"Karena belum jelas bahaya Mikroplastik, maka perlu riset lanjutan dari sisi kesahatan," ujarnya.

Purkovisa juga mengungkapkan semakin kecil kemasan air tersebut bisa menyebabkan paparan Mikroplastik yang besar. 

"Ambangnya masih rendah di bawah WHO mengenai Mikroplastik, " ucap Purkovisa.

Pakar Minta Waspada Soal Misinformasi Dampak BPA: Berbagai Penelitian Belum Terbukti

Acara juga dihadiri oleh Anggota Pengurus YLKI, Tubagus Haryo Karbayanto. Ia menyoroti tentang perlunya informasi kepada konsumen mengenai potensi kandungan mikroplastik di kemasan air minum ini. 

"Greenpeace dan UI memberi tahu bahwa mikroplastik ada loh di setiap minuman yang dikonsumsi setiap hari. Kita sebegai konsumen harus memiliki hak dasar untuk mengetahui produk yang digunakan," ujarnya.

Tak Percaya Isu BPA, Dua Profesor Ini Akui Aman Konsumsi AMDK Polikarbonat
Sampah plastik.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Data National Plastic Action Partnership, menyatakan, volume sampah plastik tumbuh sebesar 5 persen setiap tahunnya. KLHK menegaskan mengurangi sampah hingga 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024