Logo BBC

Fakta Tentang Ivermectin yang Digadang-gadang Obat Ajaib COVID-19

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Dari total 26 studi yang diperiksa, ada lima bukti bahwa data tersebut mungkin telah dipalsukan - misalnya, mereka berisi nomor atau baris pasien identik yang hampir tidak mungkin disalin.

Pada lima lainnya ada tanda bahaya besar - misalnya, jumlahnya tidak bertambah, persentase dihitung secara tidak benar atau badan kesehatan setempat tidak menyadari bahwa hal itu telah terjadi.

Di atas uji coba yang cacat ini, ada 14 penulis penelitian yang gagal mengirim data kembali. Para ilmuwan independen telah menandai ini sebagai kemungkinan indikator penipuan.

Sampel makalah penelitian yang diperiksa oleh kelompok independen juga berisi beberapa penelitian berkualitas tinggi dari seluruh dunia.

Tapi permasalahan utama pada semua studi itu yaitu membuat klaim berlebihan tentang ivermectin.

Kenyataannya, semakin besar klaim obat itu dapat menyelamatkan dari kematian atau mencegah infeksi, semakin besar pula kekhawatiran bahwa studi itu kemungkinan palsu atau tidak valid, demikian temuan para peneliti.

Meskipun sangat sulit untuk mengesampingkan kesalahan manusia dalam uji coba ini, Dr Sheldrick, seorang dokter medis dan peneliti di University of New South Wales di Sydney, meyakini bahwa sangat mungkin - setidaknya beberapa dari mereka - mungkin telah memanipulasinya secara sengaja.

Sebuah studi baru-baru ini di Lebanon ditemukan memiliki blok rincian 11 pasien yang telah disalin berulang kali - menunjukkan banyak pasien nyata percobaan itu tidak benar-benar ada.

Para peneliti mengatakan kepada BBC bahwa "data asli telah dicurangi, disabotase, atau salah dimasukkan dalam file akhir" dan bahwa mereka telah mengajukan agar tulisan itu dicabut dari jurnal ilmiah yang menerbitkannya.

Covid patient wheeled out of hospital in Peru
Getty Images

Studi lain dari Iran tampaknya menunjukkan bahwa ivermectin dapat mencegah orang meninggal akibat Covid.

Tetapi para ilmuwan yang menyelidikinya menemukan masalah pada studi itu.

Catatan tentang berapa banyak zat besi dalam darah pasien berisi angka-angka dalam urutan yang tidak mungkin muncul secara alami.

Dan pasien yang diberi plasebo ternyata memiliki kadar oksigen yang jauh lebih rendah dalam darah mereka sebelum percobaan dimulai ketimbang mereka yang diberi ivermectin.