Kasus Omicron Sudah Ada di Indonesia, Kenali 5 Gejala Khasnya

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.
Sumber :
  • pexels/Edward Jenner

VIVA – Setelah petugas kebersihan di Wisma Atlet, dua pasien kembali dikonfirmasi terpapar COVID-19 varian Omicron. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mengonfirmasi ada tiga kasus yang tercatat terinfeksi Omicron, per Jumat 17 Desember 2021.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan, dua pasien baru tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron, yang baru kembali dari luar negeri.

Dr. Garry Bartlett dari Inggris, mengungkapkan, varian Omicron memiliki beberapa gejala yang spesifik. Menurut dia, pasien lebih cenderung mengembangkan rasa gatal yang aneh di tenggorokan.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Kelelahan terus-menerus, nyeri otot bahkan keringat malam, semuanya bisa menjadi tanda infeksi Omicron," kata dia, dikutip VIVA dari laman Express, Minggu, 19 Desember 2021.

Ilustrasi virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik/pikisuperstar
Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Dr. Barlett menambahkan, awalnya gejala Omicron mungkin tampak lebih ringan dibandingkan dengan infeksi dari varian Delta.

"Varian Omicron dari COVID-19 sangat mungkin menyebabkan gejala biasa, seperti hidung meler atau tersumbat, demam, batuk terus-menerus (lebih dari setengah hari), sakit kepala dan tenggorokan, serta kehilangan indra perasa dan bau (anosmia)," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan kemungkinan gejala yang lebih spesifik dari varian Omicron, termasuk tenggorokan gatal yang bertentangan dengan sakit tenggorokan, batuk kering terus-menerus, kelelahan yang ekstrem nyeri sendi dan nyeri otot dan munculnya keringat malam.

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik

"Ini mungkin menjadi gejala pertama dan satu-satunya dari varian Omicron. Mungkin sulit membedakannya antara COVID-19 dengan flu biasa tanpa tes PCR," tutur dia.

Namun, Barlett turut mengingatkan, penyintas COVID-19 juga memiliki risiko untuk kembali terinfeksi varian Omicron.

"Sangat penting bagi setiap orang memerhatikan gejala walau hanya flu biasa, bahkan yang telah melakukan vaksinasi tiga kali. Bahkan, gejala ringan harus ditindaklanjuti dengan tes PCR," tutup dr. Garry Bartlett.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya