Cara Mengatasi Mata Minus, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Ilustrasi wanita berkacamata
Sumber :
  • Freepik/wayhomestudio

VIVA – Mata minus merupakan masalah mata yang umum dan bisa menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mata minus adalah kondisi di mana penglihatan bisa melihat jelas objek yang berada di dekat kita, tetapi menjadi buram ketika objek berada di tempat yang agak jauh.

6 Cara Efektif Mengurangi Mata Minus bagi Penderita dengan Tingkat Minus Rendah

Lantas, apa yang menyebabkan mata minus dan bagaimana cara pencegahannya? Simak ulasannya berikut ini.

Mata minus atau disebut juga rabun jauh, umum kita jumpai pada banyak orang. Mereka yang menderita kondisi ini biasanya menggunakan kacamata atau lensa kontal agar penglihatannya lebih jelas. Ada pula yang melakukan operasi untuk mengembalikan penglihatannya.

Pernah Dibully karena Mata Minus Tinggi, Kini Ayesha Dapat Bantuan

Meski kondisi yang umum, tapi rabun jauh bisa berkembang secara bertahap dan menjadi lebih buruk bila tidak ditangani dengan tepat. Untuk mendapat penanganan yang tepat, Anda perlu mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.

Pada mata yang normal, cahaya yang ditangkap oleh mata akan jatuh tepat pada retina sehingga bisa melihat dengan jelas. Tetapi, pada orang yang menderita rabun jauh, sinar cahaya dapat membelok sehingga membuat letak objek jatuh di depan retina. Akibatnya, penglihatan pun menjadi buram.

Optimalkan Layanan SMILE, RS JEC Bebaskan 15.000 Penderita Mata Minus dan Silinder

Ilustrasi kacamata.

Photo :
  • Freepik/katemangostar

Pembelokan cahaya ini bisa terjadi ketika bola mata lebih panhang dari biasanya atau kornea melengkung terlalu tajam. Jika kornea atau lensa mata tidak melengkung secara merata dan mulus, maka sinar cahaya pun dapat tidak dibiaskan dengan benar sehingga pandangan menjadi kabur.

Gejala mata minus

Mata minus bisa dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa. Gejalanya pun seringkali tidak disadari ketika pertama kali muncul. Pada orang dewasa, gejala mata minus adalah:

- Sering mendekatkan objek yang ingin dilihat
- Sering memicingkan mata agar bisa fokus melihat pada jarak tertentu
- Mata mudah lelah
- Sering sakit kepala
- Pandangan kabur jika mengendarai kendaraan di malam hari
- Sering mengedipkan mata atau menggosok mata
- Sering tidak sadar dengan keberadaan objek yang jauh.

Pada anak-anak, bisa lebih rumit lagi pendeteksiannya. Karena itu, Anda perlu mengetahui gejala mata minus pada anak.

- Sering tidak menyadari keberadaan benda yang jauh
- Sering mengedipkan mata
- Menonton televisi terlalu dekat
- Sering menggosok mata
- Sering menyipitkan mata saat melihat sesuatu.

Ketahui lebih jauh lagi mengenai mata minus dan cara penanganannya lewat tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya