Benarkah Membaca di Cahaya Redup Bikin Mata Minus? Ini Faktanya

Ilustrasi kacamata.
Sumber :
  • Freepik/katemangostar

VIVA Tekno – Mata minus adalah salah satu kondisi penglihatan yang umum terjadi, namun sering kali masih dikelilingi oleh banyak kesalahpahaman.

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

Salah satu "mitos" yang banyak terdengar adalah mata bisa menjadi minus karena terlalu sering membaca di cahaya yang redup atau gelap. Namun, benarkah demikian? 

Ilustrasi Mata

Photo :
  • pixabay
Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Jawabannya adalah tidak. Membaca buku di cahaya yang redup atau sedikit gelap tidak secara langsung menyebabkan mata minus

Cahaya redup mungkin membuat mata sulit fokus, yang dapat menyebabkan kelelahan mata jangka pendek, kata Richard Gans, MD, FACS, dokter mata di Cleveland Clinic Cole Eye Institute. “Tetapi tidak ada bukti ilmiah bahwa membaca dalam kegelapan akan membahayakan mata Anda dalam jangka panjang, atau membuat mata menjadi minus," ujarnya, melansir WebMD

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Namun, membaca dalam kondisi cahaya yang kurang memadai dapat menyebabkan kelelahan mata yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan mata secara keseluruhan.

Sama seperti otot di tubuh lainnya, mata bisa menjadi lemah jika terlalu banyak bekerja. Pekerjaan visual yang "menantang", seperti membaca dalam cahaya redup atau gelap, menyebabkan mata menjadi lebih cepat lelah dari biasanya.

Beberapa gejala ketegangan mata antara lain mata lelah, sakit kepala, mata gatal, penglihatan kabur, dan peningkatan kepekaan terhadap cahaya.

Jadi, penting untuk membaca dalam cahaya yang cukup untuk mencegah kelelahan mata.

Sementara itu, penyebab mata minus atau miopia, menurut ahli meliputi:

1. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan miopia dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Jika orang tua atau saudara kandung kamu memiliki miopia, maka kamu cenderung lebih rentan.

2. Perilaku Dekat yang Berlebihan: Aktivitas yang melibatkan fokus dekat, seperti membaca buku atau menggunakan perangkat elektronik, dapat menyebabkan ketegangan pada otot mata dan menyebabkan perubahan bentuk mata.

3. Kurangnya Paparan Cahaya Matahari: Beberapa penelitian menghubungkan kurangnya paparan sinar matahari dengan peningkatan risiko miopia. Paparan sinar matahari tampaknya berperan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan mata.

4. Lingkungan Sekitar: Pertumbuhan di lingkungan perkotaan yang kurang memiliki akses terhadap alam terbuka dan cahaya matahari dapat berkontribusi pada peningkatan miopia pada populasi tertentu.

5. Pola Penggunaan Mata yang Tidak Seimbang: Terlalu banyak waktu dihabiskan untuk aktivitas dekat, tanpa cukup waktu istirahat atau fokus pada aktivitas di luar ruangan, dapat meningkatkan risiko miopia.

6. Usia Pertumbuhan Cepat: Miopia seringkali berkembang pesat selama masa pertumbuhan remaja, ketika mata masih dalam tahap perkembangan.

7. Ketebalan Lensa Mata: Miopia terjadi ketika mata memiliki lensa terlalu tebal atau bentuk bola mata yang terlalu panjang, sehingga gambar yang masuk difokuskan di depan retina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya