Tes Genetik Lewat Air Liur, Deteksi Risiko Penyakit di Masa Tua

Ilustrasi lansia
Sumber :
  • Pixabay/geralt

VIVA – Setiap orang tua tentunya menginginkan masa depan yang cerah bagi anak-anak mereka. Masa depan tentunya dapat diarahkan dan diciptakan sejak dini untuk membuka jalan yang lebih mudah.

Wanita Lansia di Jaksel Ngaku Diperkosa Handphone, Diduga Halusinasi

Namun pada kenyataannya, banyak orang tua yang masih belum memahami potensi yang sesuai dengan genetika sang anak. Oleh karena itu, banyak kejadian di mana orang tua terkesan memaksakan keinginan untuk membentuk karakter maupun masa depan anak-anak mereka.

Di zaman yang semakin maju ini, tidak menutup kemungkinan untuk bisa mengetahui hal-hal yang sebenarnya terjadi dan benar-benar dibutuhkan oleh manusia di dalam tubuhnya berdasarkan analisis genetika. Maka dari itu, tercipta lah sebuah inovasi tes genetik yang akan memberikan pencerahan bagi manusia untuk menggali lebih dalam terkait gen yang dimilikinya.

Dokter Ungkap Penyebab Tulang Jadi Keropos, Salah Satunya Jarang Aktivitas Fisik

Pemeriksaan genetik cukup dilakukan sekali selama seumur hidup. Ada banyak hal yang bisa diketahui melalui tes tersebut, seperti mengetahui potensi minat dalam diri hingga upaya mencegah risiko penyakit degeneratif.

Psikolog Anak Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog alias Kak Seto mengungkapkan bahwa telah banyak pemeriksaan terhadap minat dan bakat untuk mendukung tumbuh kembang anak. Namun, baru sekarang ada teknologi ini yang baru muncul di Indonesia.

Viral Detik-detik Lansia di Makassar Meninggal Dunia Usai Ikuti Lomba Tadarus Al Quran

Menurut Kak Seto, dengan mengetahui potensi minat dan bakat yang dimiliki oleh anak-anak, orang tua dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan lebih tepat sasaran. Hal tersebut juga dilakukan dalam rangka mencerdaskan serta mencetak generasi emas anak-anak Indonesia ke depannya.

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Photo :
  • Freepik/freepik.diller

Melalui perencanaan yang lebih terarah dalam merancang perkembangan anak-anak, orang tua juga dapat memiliki hubungan yang lebih bahagia karena tidak harus memaksa anak-anak melakukan hal yang tidak mereka sukai.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia selama ini banyak yang fokus pada pengobatan suatu penyakit. Namun pada kenyataannya, biaya pengobatan tentu lebih mahal daripada pencegahan. Kini, ada solusi dengan bantuan pemeriksaan genetik yang dapat memprediksi dan menilai kecenderungan suatu risiko penyakit degeneratif.

“Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi ini untuk bersama-sama melawan penyakit degeneratif dalam menyongsong masa tua, dengan angka harapan hidup yang lebih lama dan sejahtera,” kata dokter spesialis penyakit dalam, dr. Reza Nugraha Yulisar, Sp.PD., MARS, dalam acara 5th Anniversary Celebration of NutriGENME, di Jakarta, Jumat 17 Juni 2022.

Melalui pemeriksaan genetik, 1800 gen marker yang berhubungan dengan 34 risiko penyakit degeneratif dapat diketahui dan diminimalisir untuk terjadi. Beberapa risiko penyakit degeneratif di antaranya adalah katarak, batu ginjal, kebotakan, penurunan fungsi kognitif, hingga gangguan tidur.

Wawasan tersebut memberikan informasi berharga tentang bagaimana merancang dan mempersonalisasi rekomendasi gaya hidup yang tepat, serta asupan nutrisi untuk mempertahankan vitalitas menuju tahun-tahun keemasan seseorang.

Prosesnya, hanya dengan menggunakan air liur (kandungan DNA dari dinding mukosa mulut) dan ditampung dalam kit lengkap dengan pengawetnya. Kemudian, hasil tes akan tersedia 3-4 minggu setelah sampel diterima oleh Laboratorium. Seluruh hasil pemeriksaan genetik yang diterima selanjutnya akan dikonsultasikan dengan profesional, yang akan memberikan rekomendasi gaya hidup atau aktivitas dan studi yang tepat bagi pasien untuk mendapatkan hidup yang lebih berkualitas.

Semua hal itu dapat diketahui melalui KiddyGENME dan PrimeGENME, sebuah pemeriksaan genetik terbaru di Indonesia yang diluncurkan oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaan PT Bifarma Adiluhung. Kedua pemeriksaan ini dapat menganalisa variasi DNA yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak serta risiko terhadap penyakit degeneratif yang kerap kali menyerang usia lanjut dan produktif.

Manfaat dari pemeriksaan GENME telah dirasakan langsung oleh Yovita Lesmana selaku mompreneur, dan dia pun tertarik dengan KiddyGENME demi masa depan buah hatinya.

“Setelah menjalani pemeriksaan GENME, saya menjadi lebih terarah untuk menjaga tubuh tetap ideal dan menjalankan aktivitas olahraga yang sesuai dengan kebutuhan tubuh saya, dan tentu dalam waktu dekat report KiddyGENME akan hadir untuk memberikan saya wawasan terkait tumbuh kembang anak-anak saya,” kata Yovita Lesmana.

Ilustrasi mayat

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Amsiah lansia berusia 75 tahun, warga Kecamatan Cilondong, Depok tewas usai tertimpa atap rumah yang ambruk.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024