Kenali Penyakit Asam Urat, Gejala, dan Makanan yang Dilarang

Gejala dari Asam Urat
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Richard Suwandi menyampaikan mengenai gejala asam urat dan makanan yang bahaya dikonsumsi penderita asam urat. Ini dipaparkan pada sesi tanya jawab yang ditayangkan kanal YouTube VDVC Health dilihat Senin, 25 Juli 2022.

Gejala Asam Urat yang Wajib Diwaspadai oleh Banyak Orang, Bisa Sebabkan Masalah Serius

Perlu diketahui, penyakit asam urat merupakan kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Penyakit ini dapat menyerang semua sendi di tubuh manusia.

Dari semua sendi, kasus yang paling banyak ditemukan terdapat pada sendi di bagian tangan, lutut, pergelangan dan jari-jari kaki. Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun.

6 Makanan Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik

Ilustrasi gejala asam urat.

Photo :
  • U-Report

Penyebab awal asam urat

Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik bagi Penderita Asam Urat, Lakukan 30 Menit Sehari

Dokter Richard menjelaskan, penyebab asam urat terjadi ketika terlalu sering mengkonsumsi makanan yang tinggi protein yang berjenis purin. Menurutnya purin akan dimetabolisme oleh tubuh dan merubahnya menjadi asam urat yang dikeluarkan menjadi urin.

Ia mengungkap, asam urat memiliki berbentuk seperti kristal yang beredar di dalam darah dan apabila masuk ke sendi akan menyebabkan peradangan. Nah, yang menyebabkan seseorang menderita asam urat dapat disebabkan dari 3 faktor, yakni:

  1. Asupan asam urat yang terlalu banyak sehingga mengganggu fungsi ginjal.
  2. Kedua penderita memang mengalami gangguan fungsi ginjal sehingga asam urat yang dikonsumsi di badan tidak dapat keluar.
  3. Kemudian yang terakhir, Dokter Richard menyebut, “keturunan atau genetik juga dapat menjadi faktor terjadinya asam urat.”

Penyakit asam urat di kaki.

Photo :
  • U-Report

Gejala asam urat

Dokter Rumah Sakit Omni itu menyebut gejala serangan asam urat memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu:

  1. Sendi mendadak terasa sangat sakit.
  2. Kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang mengganggu, khususnya di malam hari.
  3. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul warna kemerahan pada kulit sendi.
  4. Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal.
  5. Meski gejala penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya, harus tetap dilakukan pengobatan untuk mencegah risiko kambuh dengan tingkat gejala yang meningka.

Ilustrasi asam urat.

Photo :
  • U-Report

Makanan yang dilarang bagi penderita asam urat

Dokter Richard memberikan beberapa contoh makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat yakni 3 makanan dan 3 minuman:

Untuk makanan dia tidak menganjurkan penderita asam urat mengkonsumsi

  • Jeroan seperti (usus, ati, ampela, otak dan babat)
  • Makanan laut (kerang, udang dan teri)
  • Biji-bijian (melinjo, jengkol)

Sementara, minuman ia tidak menganjurkan penderita asam urat mengkonsumsi alkohol, minuman yang terlampau manis, dan kopi.

Cara mengendalikan asam urat

Dokter Richard membeberkan asam urat yang normal yakni dibawah 7 baik laki-laki maupun wanita. Menurutnya meskipun seseorang memiliki asam urat diatas 7 tidak semuanya memerlukan pengobatan tetapi dengan catatan laki-laki memiliki limit 13 dan wanita 11.

Menurutnya, beberapa perubahan gaya hidup diyakini dapat membantu menurunkan risiko penyakit asam urat, yaitu: 

  1. Minum banyak air untuk membantu ginjal berfungsi lebih baik dan menghindari dehidrasi.
  2. Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat. Sebab, berat badan ekstra meningkatkan asam urat dalam tubuh dan memberi lebih banyak tekanan pada persendian.
  3. Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu. Misalnya seperti obat-obatan yang bersifat diuretik atau imunosupresan.
  4. Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan zat purin tinggi. Misalnya seperti daging merah, minuman beralkohol, hingga makanan dan minuman tinggi fruktosa. 
  5. Konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah yang memiliki antioksidan tinggi. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya