Kasus Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI: Total 142 Kasus, 50 Sembuh

Ilustrasi ginjal.
Sumber :
  • Freepik/pch.vector

VIVA Lifestyle – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, dr. Widyastuti menyebutkan, wilayah Jakarta Timur sebagai wilayah dengan kasus gagal ginjal akut terbanyak saat ini. Dinkes DKI mencatat terdapat 34 kasus gagal ginjal akut anak yang ditemukan di wilayah Jakarta Timur.

Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 

“Terbanyak saat ini, kalau domisili Jakarta Timur, berdasarkan domisili, ada 34 kasus,” kata Widyastuti kepada wartawan, Senin 31 Oktober 2022.

Kemudian, Widyastuti menerangkan saat ini hampir di seluruh wilayah Ibu Kota menyumbang kasus gagal ginjal akut pada anak. Akan tetapi kata dia, hanya satu wilayah yang tidak tercatat memiliki kasus tersebut.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

“Ada di seluruh kota, kecuali Kepulauan Seribu,” ucapnya.

Ilustrasi gagal ginjal pada anak

Photo :
  • VIVA/ Endri Widada
Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

Lebih lanjut, secara rinci dia menjelaskan bahwa data tersebut merupakan data gabungan dari bulan Januari sampai saat ini. Pun kata dia, penghitungan data kasus gagal ginjal berbeda dengan kasus COVID-19.

“Ini ada masa lampau juga ya, ini bukan kaya data COVID-19. Tapi ini hasil melihat kembali catatan medis mulai dari Januari sampai dengan sekarang,” jelasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Dinkes DKI melaporkan perkembangan terkini terkait jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak hingga Minggu 30 Oktober 2022. Widyastuti menyebutkan saat ini kasus gagal akut pada anak menjadi 142 kasus.

“Jadi melihat ke belakang berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan jadi data dari Januari sampai dengan kemarin  total 142 kasus terlaporakan,” kata Widyastuti, Senin 31 Oktober 2022.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • freepik/lifeforstock

Widyastuti mengatakan dari total 142 kasus balita gagal ginjal akut misterius, sebanyak 72 balita meninggal dunia, 50 balita sembuh, dan selebihnya saat ini masih menjalani perawatan.

“Dari 142 itu, 72 kasus wafat, sembuh 50 dan dalam perawatan 22. Tidak semuanya tinggal di DKI,” ucap dia.

Jumlah tersebut masih mengalami peningkatan yang signifikan jika mengacu pada data Jumat 28 Oktober 2022 atau 3 hari sebelumnya, dengan catatan 135 kasus.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan obat antidotum Fomepizole injeksi untuk pengobatan pasien dengan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Acute Kidney Injuries/AKI) diberikan gratis kepada seluruh pasien. 

"Kami bisa simpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif dan kami akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan," kata Budi Gunadi Sadikin melalui siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes yang diterima di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2022.

Menkes Budi Gunadi Sadikin

Photo :
  • Youtube/Sekretariat Presiden

Ia mengatakan, Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura dan diuji coba kepada sepuluh dari 11 pasien AKI di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Hasilnya, kondisi pasien membaik, sebagian stabil. 

Dikatakan Budi, pasien yang semula tidak dapat buang air kecil, bahkan dengan cuci darah tidak memberikan perbaikan, tapi setelah diberi obat tersebut mulai bisa membaik sedikit demi sedikit.

Selanjutnya, menurut Budi, obat serupa akan didatangkan dari Australia, Amerika Serikat dan Jepang. RSCM akan mendistribusikan ke rumah sakit pemerintah yang merupakan rujukan di provinsi. 

“Kami akan memberikan obatnya kepada pasien AKI secara gratis. Ini kesiapan yang kami lakukan untuk menyediakan penawarnya untuk distribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien AKI,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya