Setara Ginseng Korea, Menkes Budi Minta Daun Kelor Diteliti agar Masuk Pasar Internasional

Daun Kelor
Sumber :
  • Pixabay/ Svibhandik

VIVA Lifestyle – Daun kelor identik dengan makanan untuk masa pemulihan para ibu usai bersalin atau di masa menyusui. Siapa sangka, daun kelor sendiri memiliki khasiat luar biasa yang jarang dipahami masyarakat Indonesia, bahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutnya dapat mengimbangi herbal asal Korea Selatan.

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Daun kelor menjadi salah satu tanaman yang tumbuh subur di Indonesia sehingga mudah dijumpai di berbagai tempat. Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu wilayah dengan tumbuhan kelor yang cukup banyak di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin minta pemerintah daerah NTT meneliti kelor dengan serius. Scroll untuk info selengkapnya.

“Saya minta ke Pemda ini (kelor) kita masukkan penelitian karena kelor itu kan kaya akan gizi,” ujar Menkes Budi saat kunjungan kerja meninjau kasus stunting di NTT, dikutip keterangan pers Kementerian Kesehatan, Jumat 10 Maret 2023.

Tantrum pada Anak, Apakah Ada Kaitannya dengan Makanan yang Dikonsumsi Sang Ibu Selama Kehamilan?

Menteri kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Kelor sudah menjadi makanan tradisional dan tanaman herbal di Indonesia. Menkes Budi pun meminta agar para pakar dapat menjadikan kelor sebagai tanaman herbal terbaik khas Indonesia sebagaimana ginseng dari Korea.

Trik ala Tasya Kamila agar Anak Gak Gampang Sakit, Bisa Dicontek Bun!

“Saya pengin ngimbangin seperti ginsengnya Korea, dibikin penelitian yang serius untuk masuk dunia internasional,” ucap Menkes Budi.

Lantas, apa saja kandungan dan khasiat di dalam daun kelor?

Tumbuhan kelor memiliki daun, biji, dan akar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kelor telah lama dikenal sebagai tanaman obat yang berkhasiat.

Daun kelor kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Oleh karena itu, daun kelor sering digunakan sebagai bahan makanan atau suplemen nutrisi untuk membantu mencegah atau mengatasi berbagai penyakit.

Selain daunnya, biji kelor juga memiliki banyak manfaat. Biji kelor mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati. Selain itu, minyak biji kelor juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan.

Kelor atau Moringa Oleifera cukup populer di NTT karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan ekonomi masyarakat setempat. Daun kelor di NTT biasanya diolah menjadi sayur atau lalapan, yang diolah dengan bumbu khas NTT. Di daerah lain pun, daun kelor kerap menjadi sayur kuah bening yang memberi rasa gurih dan manis, cocok untuk anak.

Daun kelor atau moringa.

Photo :
  • pixabay/ Iskandar63

Di samping itu, kelor juga memiliki potensi sebagai sumber pangan alternatif untuk mengatasi masalah kelaparan di daerah-daerah terpencil di NTT. Kandungan nutrisi yang tinggi pada kelor, seperti protein, vitamin, dan mineral, dapat membantu mengatasi kekurangan gizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat setempat.

“Jadi kita akan menjadikan kelor sebagai salah satu makanan tradisional dan herbal Indonesia, kita akan riset secara formal. Kita dukung risetnya supaya bisa diterima di kalangan internasional,” tutur Menkes Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya