Atap Rumah Pakai Asbes, Awas Bahaya Kanker Paru Mengitai

Rumah Asbes
Sumber :
  • Pixabay/ paulbr75

VIVA Hunian  – Atap rumah asbes masih menjadi pemandangan wajar di sejumlah daerah di Indonesia lantaran harganya yang terjangkau untuk kelompok menengah ke bawah. Kendati begitu, pemakaian atap rumah dengan asbes ini sebenarnya sudah tak lagi dianjurkan karena memicu bahaya kanker paru.

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

Dipaparkan Ketua Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) dr. Eddy, MS (OH), bahwa bahan asbestos sebagai material atap rumah perlu dihindari. Sebab, sudah terbukti dengan banyaknya kasus kanker paru dikaitkan dengan kejadian pemakaian atap asbestos di kediamannya.

"Banyak kasus-kasus asbestos zaman dulu, nggak perlu waktu lama bisa dibuktikan banyak kejadian terkena kanker paru-paru," ujar dokter Eddy, dalam webinar, baru-baru ini.

Rumah di Jaktim Roboh saat Renovasi, 1 Warga Tewas Tertimpa

Dikutip laman Mesothalioma Center, Asbes adalah mineral karsinogenik. Ini terdiri dari serat fleksibel yang tahan terhadap panas, listrik dan korosi. Kualitas ini membuat mineral bermanfaat dalam banyak produk. Mereka juga berkontribusi terhadap toksisitas paparan asbes.

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR

"Jika memang (terbuat dari) asbes beneran harus diganti," ujar Dokter yang juga anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Tidak Menular PB IDI itu.

Bahan konstruksi mengandung asbes karena merupakan isolator yang efektif. Asbes dalam kain, kertas, semen, plastik, dan bahan lainnya membuatnya lebih kuat.

Menghirup atau menelan asbes menyebabkan serat terperangkap di dalam tubuh. Selama beberapa dekade, serat asbes yang terperangkap dapat menyebabkan peradangan, jaringan parut, dan kanker.

Paparan asbes adalah penyebab utama mesothelioma. Asbes juga menyebabkan penyakit paru progresif yang disebut asbestosis

Maka dari itu, dokter Eddy mengingatkan agar masyarakat selalu memahami lebih dulu terkait material bangunan yang akan digunakan di kediamannya. Jika terkandung bahan asbestos maka lama kelamaan akan terhirup dan tertimbun di tubuh. 

Untuk itu, dianjurkan memahami material bahan bangunan dari lembar keselamatan MSDS atau Material Safety Data Sheet. Lembar keselamatan itu berisi panduan mengenai bahan-bahan kimia dalam suatu produk sehingga penghuni rumah tidak terancam dari paparan bahan berbahaya untuk kesehatan tubuhnya.

"Pastikan saja bahannya apa, mereknya apa, dan minta MSDS-nya. Habis itu akan jelas ini mengandung apa," ujar dokter Eddy.

Namun, dokter Eddy menggarisbawahi bahwa atap dari asbes ini sudah tidak lagi digunakan sebagai bahan, meski beberapa rumah yang dibangun pada zaman dulu, masih terlihat memakainya. Bahan asbes sendiri kerap dipakai untuk membuat hal lain yang pemakaiannya pun dipantau ketat.

"Sekarang sudah jarang sekali (digunakan sebagai bahan material rumah), sekarang asbes lebih banyak digunakan di industri instalasi pipa panas atau material untuk percetakan dan sebagainya dan itu juga maintenance (perawatan)-nya harus ketat sekali, pengawasannya ketat sekali, bahkan pekerja-pekerjanya di lapangan memakai proteksi khusus," tandas dokter Eddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya