Miris, WHO Sebut 2 Juta Kematian di Asia Tenggara Terkait Polusi Udara

Ilustrasi polusi udara.
Sumber :
  • www.afp.com

JAKARTA – Akhir-akhir ini berita terkait polusi udara di kota Jakarta begitu ramai di masyarakat. Berdasarkan Air Quality Index (AQI) beberapa tahun terakhir dilaporkan kondisi kualitas udara di kota Jakarta dikategorikan tidak sehat yakni dengan AQI lebih dari 150. 

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

Bahkan pada beberapa hari terakhir dilaporkan Jakarta merupakan kota nomor 1 terpolusi di dunia versi IQAir.Tentunya kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan dapat menimbulkan dampak pada kesehatan pada masyarakat. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Tidak hanya di Jakarta, kondisi ini juga terjadi di kota lainnya seperti Tangerang Selatan, Terentang dan Mempawah di Kalimantan Barat, Serang Banten, Bandjarbaru Kalimantan Selatan, Palembang dan lain lain.

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Spesialis penyakit paru konsultan, Dr. Nuryunita Nainggolan, Sp.P (K) menjelaskan, World Health Organization (WHO) mencatat saat ini 92 persen penduduk dunia menghirup udara dengan kualitas udara yang buruk. 

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

"WHO mencatat setiap tahun ada 7 juta kematian, dari angka itu 2 juta-nya di Asia Tenggara berhubungan dengan polusi udara luar ruangan dan dalam ruangan," kata dia dalam virtual press conference, Jumat 18 Agustus 2023.

Nuryunita menjelaskan, polusi udara berhubungan dengan penyakit paru dan pernapasan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker paru, penyakit jantung serta stroke

Menurut data WHO, polusi udara di seluruh dunia berkontribusi 25 persen pada seluruh penyakit dan kematian akibat kanker paru, 17 persen seluruh penyakit dan kematian akibat ISPA, 16 persen seluruh kematian akibat stroke, 15 persen seluruh kematian akibat penyakit jantung iskemik dan 8 persem seluruh penyakit dan kematian akibat PPOK. 

Populasi yang rentan terhadap polusi udara adalah anak-anak, usia lanjut, perempuan, pekerja luar ruangan dan populasi yang sudah mempunyai penyakit paru atau jantung. 

"WHO menyatakan polusi udara berdampak pada anak-anak seperti 14 persen, anak usia 5-18 tahun memiliki asma yang terkait polusi udara dan terdapat 543 ribu kematian anak usia kurang dari 5 tahun tiap tahun, karena penyakit pernapasan berhubungan dengan polusi udara," kata dia. 

Polusi udara juga berhubungan dengan risiko ISPA, penurunan fungsi paru, risiko kanker pada anak, gangguan perkembangan mental dan motorik, serta gangguan kognitif pada anak maupun remaja. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya