Kasus Cacar Monyet Bertambah, Akibat Sex Berisiko

cacar monyet
Sumber :
  • pixabay

JAKARTA – Kementerian Kesehatan mengumumkan penambahan kasus konfirmasi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Diungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr. Maxi Rein Rondonuwu, kasus terkonfirmasi cacar monyet bertambah menjadi 7 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023.

Dari tujuh kasus terkonfirmasi Monkeypox itu seluruhnya ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Maxi merinci tujuh kasus tersebut antara lain 1 kasus dari Jatinegara, Mampang 1 kasus, Kebayoran Lama 1 kasus, Setiabudi 2 kasus, Grogol Petamburan 1 kasus, dan Kembangan 1 kasus.

Dalam keterangan resminya, Maxi menjelaskan bahwa dari hasil penelusuran diketahui enam pasien cacar monyet merupakan Orang Dengan HIB (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual.

Maxi juga membeberkan bahwa pasien Monkeypox memiliki faktor perilaku seks berisiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan, dan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.

"Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi," kata Maxi.

Saat ini, ketujuh pasien diketahui tengah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta. 

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” jelas Maxi.

Isu Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Aja

Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi Monkeypox terutama pada populasi yang paling berisiko. Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.

Vaksinasi Monkeypox rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang. Vaksin ini diberikan dalam 2 dosis dengan interval 4 minggu.  Vaksinasi akan diselenggarakan di Fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yakni klinik Carlo serta Puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. 

Penyakit Kronis Jangan Diabaikan, Ini Gejala Meningitis yang Bisa Terjadi pada Jemaah Haji dan Umrah
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati

Miris! Angka Stunting Cuma Turun 0,1 Persen, Padahal Sudah Keluar Puluhan Triliun

Komisi IX DPR RI mengkritisi turunnya angka prevalensi stunting hanya 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024