Mengenal Fistula Palatum, Luka Terbuka di Langit-langit Mulut

Ilustrasi dokter/rumah sakit.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Fistula palatum adalah kondisi medis yang terjadi ketika terdapat celah atau lubang yang menghubungkan antara langit-langit mulut (palatum) dengan rongga hidung atau sinus paranasal. Kondisi ini sering kali terjadi akibat cacat bawaan sejak lahir (kongenital) atau sebagai hasil dari cedera atau pembedahan pada langit-langit mulut.

Relawan Prabowo Borong Sayur yang Tak Laku dari Petani 7 Ton Per Hari untuk Kaum Dhuafa

Penyebab dan Jenis Fistula Palatum

Blak-Blakan, Denada Akui Rogoh Kocek Ratusan Juta Untuk Oplas di Korea Selatan Demi Ini

Dihimpun dari berbagai sumber, fistula palatum kongenital terjadi saat proses perkembangan janin di dalam rahim. Pada beberapa kasus, langit-langit mulut tidak sempurna menutup selama pembentukan embrio, menyebabkan terbentuknya lubang atau celah yang dapat terbuka antara langit-langit dan rongga hidung.

Selain itu, fistula palatum juga dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, atau pembedahan pada langit-langit mulut. Misalnya, cedera yang parah pada langit-langit mulut atau pembedahan yang dilakukan pada area tersebut bisa menyebabkan terbentuknya fistula.

Berkaca dari Tragedi Nanie Darham, Dr Ekles Ingatkan Ini Sebelum Sedot Lemak

Gejala dan Dampak Fistula Palatum

Beberapa gejala yang mungkin terkait dengan fistula palatum meliputi:

Kesulitan dalam Berbicara dan Menelan: Lubang yang terbuka antara langit-langit dan rongga hidung dapat menyebabkan kesulitan berbicara secara normal serta masalah saat menelan makanan atau minuman.

Infeksi Berulang: Fistula palatum dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang mengakibatkan infeksi berulang pada area tersebut.

Keluhan Pada Hidung: Kadang-kadang, cairan atau makanan dapat masuk ke dalam rongga hidung melalui fistula, menyebabkan ketidaknyamanan.

Ilustrasi kesehatan atau dokter.

Photo :
  • Pixabay

Diagnosis dan Pengobatan

Untuk mendiagnosis fistula palatum, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien. Pemeriksaan dengan sinar-X atau pencitraan lainnya mungkin diperlukan untuk melihat keberadaan fistula dengan lebih jelas.

Pengobatan untuk fistula palatum biasanya melibatkan tindakan bedah untuk menutup lubang atau celah tersebut. Prosedur bedah ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi fistula. Dokter bedah plastik atau spesialis bedah mulut akan menentukan metode terbaik untuk menutup fistula palatum.

Prognosis dan Perawatan Pasca-Bedah

Setelah menjalani operasi, pemulihan membutuhkan waktu. Pasien mungkin akan diminta untuk menghindari makanan tertentu atau menjalani perawatan khusus agar proses penyembuhan dapat berlangsung dengan baik. Prognosis setelah operasi fistula palatum umumnya baik, dan dengan perawatan yang tepat, kebanyakan pasien dapat pulih sepenuhnya.

Kesimpulan

Ilustrasi operasi.

Photo :
  • Pixabay/sasint

Fistula palatum merupakan kondisi medis yang memerlukan perhatian medis. Meskipun dapat menyebabkan masalah dalam berbicara, menelan, dan infeksi pada rongga hidung, dengan bantuan dokter dan tindakan bedah yang tepat, kebanyakan kasus fistula palatum dapat diatasi dengan baik.

Edukasi Perbaikan Pada Bekas Luka Pasca Operasi Bibir dan Fistula Palatum

Baru-baru ini, Lets Share Indonesia berkolaborasi dengan Cleft Craniofacial Center (CCC) RSCM-FKUI mengadakan webinar edukasi mengenai perbaikan pada bekas luka pasca operasi bibir dan fistula palatum. Tujuannya untuk menjawab kegelisahan dan memberikan harapan bagi para orang tua dan pasien sumbing dewasa. 

Dalam webinar itu disebutkan bahwa kualitas hasil operasi bibir sumbing ditentukan oleh teknik pembedahan yang dilakukan dokter dan perawatan luka oleh orang tua di rumah. Tidak jarang, masih bisa kita temui hasil operasi sumbing yang kurang baik, seperti bekas luka yang menonjol, bibir dan hidung tidak simetris, munculnya kembali celah lelangit (fistula palatum) dan bicara yang masih sengau meski sudah dilakukan operasi penutupan celah pada lelangit.

Dokter bedah plastik konsultan Kraniomaksilofasial CCC RSCM Dr. dr. Kristaninta Bangun, Sp. B.P.R.E., Subsp. K.M.(K) mengatakan, webinar edukasi seperti ini sangat diperlukan dan hadirnya Lets Share Indonesia sangatlah membantu. 

"Saya sedikit memberikan pencerahan terkait perbaikan bekas luka pasca operasi bibir dan fistula palatum. Jadi kasus-kasus ini banyak yang datang kepada kami. Kalau niat baiknya untuk menolong, saya rasa semakin banyak yang mengerjakan maka semakin baik. Cuma kalau bicara hasil, saat ini semakin banyak pasien-pasien mencari hasil operasi yang terbaik jadi kadang-kadang diperlukan edukasi kepada masyarakat," ujar dr. Krista dalam webinar, Sabtu, 16 Desember 2023.

dr. Rininta Christabella.

Photo :
  • Istimewa

Dalam webinar edukasi dengan jumlah peserta yang terbatas ini, para peserta yang didominasi ibu-ibu yang anaknya telah dan akan melakukan operasi banyak menanyakan hal-hal yang masih belum jelas kepada dr. Krista.

Terakhir, dr. Krista mengapresiasi webinar edukasi yang diselenggarakan Lets Share Indonesia dan berharap peserta yang hadir dalam webinar tersebut bisa mengambil ilmu dan informasi yang diberikan. 

"Terima kasih tim dari Lets Share Indonesia yang sudah bekerja keras sampai saat ini dan banyak membantu pasien-pasien kelainan bibir sumbing. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan segala rezeki dan pahal yang berlimpah," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Founder sekaligus Ketua Lets Share Indonesia, dr. Rininta Christabella juga berterimakasih kepada dr. Krista yang mau meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu. 

"Terima kasih dr. Krista yang sudah menyempatkan hadir dan berbagi ilmu bersama peserta webinar," kata wanita yang akrab disapa dr. Bella itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya