Musim Hujan Banjir Mengancam, Ini 6 Tips Jitu Jaga Kesehatan Anda

Ilustrasi banjir
Sumber :
  • dok BNPB

JAKARTA – Akhir-akhir ini beberapa daerah di Indonesia sudah mengalami musim hujan. Bahkan hujan mengguyur seharian penuh, sehingga sangat menggangu dalam beraktivitas. 

Longsor Horor Terjang Toraja Utara, 3 dari 9 Orang yang Tertimbun Tewas

Hujan yang terus-menerus akan menyebabkan banjir. Daerah langganan banjir seperti di Jakarta, sudah pasti terdampak. Air banjir dan sisa-sisa puing mungkin terkontaminasi oleh limbah domestik. 

Untuk mencegah penyakit, kontak dengan air banjir harus diminimalkan. Hindari berenang di sungai, laguna, dan muara setidaknya selama tiga hari setelah hujan lebat. Dikutip dari NSW Health, berikut beberapa tips selama musim hujan yang menyebabkan banjir. Terus scroll ke bawah.

Rumah dan Sekolah di Tasikmalaya Juga Rusak Akibat Gempa Garut, 13 KK Terdampak

1. Air Minum

Pasokan air minum dapat terdampak oleh banjir. Jika ada peringatan 'rebus air' di wilayah Anda, patuhi dengan ketat untuk mencegah penyakit. Air yang akan digunakan untuk keperluan makan dan minum, termasuk menyikat gigi, mencuci makanan mentah, membuat es, dan memberi minum hewan peliharaan, sebaiknya direbus hingga mendidih, lalu didinginkan. 

Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar

Dalam keadaan apapun, hindari mengonsumsi air yang belum direbus hingga peringatan dicabut. Ketika peringatan 'rebus air' dicabut, ikuti petunjuk dari penyedia air mengenai prosedur membuang air dari pipa rumah tangga. Jika Anda merasa ragu tentang kualitas air minum, segera hubungi penyedia air atau pihak dewan setempat.

2. Kebersihan Pribadi

Sangat penting untuk menjaga kebersihan dasar selama banjir dan masa pembersihan. Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih setelah menangani barang yang terkena dampak banjir atau berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan banjir, setelah menggunakan toilet, dan selalu sebelum menangani atau makan makanan.

Hindari batuk atau bersin pada orang lain dan gunakan hanya alat makan, sikat gigi, handuk, atau sapu tangan yang bersih, serta hindari berbagi barang-barang ini.

Hindari semua kontak yang tidak perlu dengan lumpur dan air banjir. Saat melakukan pembersihan, selalu pakai sepatu yang kokoh, bukan sendal jepit atau sandal. Selalu gunakan sarung tangan saat menangani barang-barang yang terkena dampak banjir atau lumpur. Jauhkan anak-anak dari area yang terkena dampak banjir.

Semua luka dan goresan harus segera dibersihkan, diobati dengan antiseptik, dan ditutupi. Jika Anda memiliki luka yang dalam atau terluka yang telah kontak dengan air banjir, atau jika luka mengalami kemerahan, pembengkakan, atau keluarnya cairan, segera cari bantuan medis.

3. Gunakan pelembab anti-nyamuk

Bencana banjir air laut atau banjir rob merendam berbagai pemukiman Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Gunakan pelembap anti-nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak kayu putih pada area kulit yang terbuka dan ulangi setiap beberapa jam. Tutupi sebanyak mungkin dengan pakaian berwarna terang dan longgar.

Jika Anda atau keluarga Anda mengalami diare atau muntah berat, segera cari bantuan medis. Jika Anda memiliki gejala ini, Anda akan memerlukan cairan tambahan untuk menggantikan yang hilang. Cairan terbaik untuk dikonsumsi adalah yang mengandung campuran garam khusus (elektrolit) dan gula, yang dapat dibeli di apotek lokal.

4. Pembersihan Rumah dan Halaman

Kenakan pakaian pelindung yang sesuai termasuk sepatu, sarung tangan, dan pelindung mata saat membersihkan. Waspada terhadap ular, laba-laba, dan tikus yang mungkin mencari perlindungan di atau dekat rumah Anda.

Peralatan listrik dan sistem air panas yang terkena air banjir atau rusak oleh air harus diperiksa keselamatannya oleh seorang ahli listrik berlisensi sebelum digunakan. Peralatan gas dan tabung gas yang terkena air banjir juga harus diperiksa oleh seorang ahli teknisi yang berkualifikasi sebelum digunakan. Jangan pernah menggunakan generator listrik di dalam ruangan.

Bilas lumpur, kotoran, dan puing-puing dari rumah Anda dengan menggunakan selang, dimulai dari titik tertinggi dan turun ke permukaan tanah. Halaman harus dihamparkan untuk menghilangkan puing-puing. 

Jika perlu, siram halaman (kecuali di tempat yang menerapkan langkah-langkah konservasi air), aplikasikan kapur hidrat atau kapur taman, dan basahi. Kapur dapat diperoleh dari toko peralatan lokal Anda.

Jika memungkinkan, buang semua barang basah seperti penutup lantai, karpet, tikar, perabot, seprai, linen, dan pakaian. Jika penutup lantai dihapus, lantai di bawahnya harus benar-benar dibersihkan dan dikeringkan sebelum bahan baru diletakkan.

Mulailah mengeringkan rumah segera setelah air banjir surut. Pada hari-hari kering, buka semua pintu dan jendela untuk membantu proses pengeringan. Kipas juga bisa membantu. Usahakan untuk mengalirkan air dari bawah rumah untuk meningkatkan aliran udara dan membantu pengeringan. Periksa adanya air atau lumpur yang terjebak di dinding atau rongga lantai.

Jamur atau jamur bisa tumbuh jika barang tidak benar-benar kering. Jamur atau jamur dapat dihilangkan dengan pemutih rumah tangga, namun kekuatan produk tersebut mungkin merusak beberapa barang rumah tangga.

Mainan anak yang lembut atau terbuat dari plastik mungil dengan lubang injeksi udara yang terkena air banjir sebaiknya dibuang. Mainan padat sebaiknya dicuci dan disterilkan.

Bersihkan semua permukaan atau peralatan yang terkena air banjir (seperti kulkas dan lemari). Lantai, dinding, bangku, dan wastafel yang keras harus dibersihkan secara menyeluruh dengan air sabun panas dan kemudian disterilkan dengan mengelap atau menyemprotkan permukaan dengan larutan pemutih klorin (lihat di bawah) atau produk yang berlabel sebagai disinfektan. Setelah disterilkan, biarkan kering. Selalu gunakan sarung tangan dan pakaian pelindung dan jangan menyentuh wajah atau mata saat menggunakan disinfektan.

5. Cara membuat disinfektan

Untuk membuat 10 liter ember (ukuran standar) disinfektan, pakailah sarung tangan, isi ember dengan air, lalu tambahkan salah satu dari berikut ini:

• 50ml (seperempat cangkir) klorin 4% (pemutih rumah tangga)
• 8-16ml (sendok makan pencuci mulut) klorin 12,5% (klorin cair kolam renang)
Selalu ikuti saran keselamatan yang tertera di label.

6. Barang yang harus dibuang jika kena banjir

Ilustrasi banjir.

Photo :
  • VIVA / Vicky Fazri (Jakarta)

Linen, selimut, dan pakaian sebaiknya dicuci dengan air panas (jika petunjuk memperbolehkan) atau dibersihkan kering.

Kasur yang terkena air banjir sulit diobati dan mungkin perlu dibuang. Kasur karet busa dapat dicuci secara menyeluruh dengan selang taman. Larutan deterjen kemudian harus disemprotkan melalui kasur sebelum membiarkannya kering. 

Jenis kasur atau perabot lainnya, seperti kursi sofa, dapat dikeringkan di bawah sinar matahari lalu disemprotkan secara menyeluruh dengan larutan disinfektan. Periksa dengan perusahaan renovasi furnitur jika Anda ragu tentang kondisinya.

Perhatikan keamanan makanan. Makanan yang bersentuhan dengan air banjir atau memiliki bau, warna, atau tekstur yang aneh sebaiknya dibuang. Jika listrik mati selama lebih dari empat jam, makanan yang disimpan di dalam kulkas sebaiknya dibuang. Jika pintu freezer tetap tertutup rapat, makanan beku tidak akan rusak selama 24 jam. 

Jangan pernah membekukan ulang makanan yang sudah mencair akibat pemadaman listrik. Mengonsumsi makanan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit serius. Jika ragu, buanglah! Jika Anda curiga kerusakan terjadi pada tangki septik atau persimpangan pipa, mintalah profesional untuk memeriksanya dan/atau melakukan layanan.

Jika Anda menggunakan sumur bor untuk keperluan domestik dan sumur itu terendam banjir, disarankan untuk menggunakan sumber alternatif (misalnya air botolan atau air hujan) atau mendidihkan air sebelum digunakan. Jika Anda masih khawatir tentang kualitas air sumur Anda, hubungi unit kesehatan masyarakat setempat.

Untuk menghindari menciptakan tempat berkembang biak nyamuk di halaman Anda, kosongkan dasar pot tanaman, buang semua sampah penampungan air, dan upayakan mengalirkan air dari halaman Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya