Kehamilan Pasien Endometriosis Berisiko Komplikasi, Apa yang Perlu dilakukan Calon Ibu?

Ilustrasi wanita tes kesuburan.
Sumber :
  • http://infosista.com

VIVA Lifestyle – Endometriosis menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya masalah kesuburan pada wanita. Namun demikian, wanita dengan endometriosis masih memiliki kemungkinan untuk hamil.

Selamat! Mpok Alpa Umumkan Hamil di Usia 37 Tahun

Spesialis kebidanan dan kandungan, Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp FER menjelaskan bahwa, wanita dengan endometriosis masih bisa hamil.

Namun ada beberapa kasus endometriosis yang memerlukan program bayi tabung untuk bisa memiliki keturunan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Terkuak, Usia Janin Wanita Hamil di Kelapa Gading yang Tewas Dibunuh

"Contohnya apabila endometriosis ini sudah sangat lanjut tahapannya dan menimbulkan konsekuensi berupa proses perlekatan pada rongga perutnya. Salah satu konsekuensi dari perlekatan hebat itu menyebabkan terjadi kerusakan pada saluran tuba kanan dan kiri," kata dia kepada awak media, di Jakarta.

Dia menambahkan, "sehingga tidak ada kesempatan lagi untuk terjadinya pertemuan antara sperma dengan sel telur maka tentunya dengan sangat menyesal ini tentu harus mengikuti program bayi tabung," kata dia.

Wanita Hamil Tewas di Ruko Kelapa Gading Dipaksa Aborsi oleh Kekasih Gelapnya

Kanadi juga mengungkap wanita dengan endometriosis yang hamil juga memiliki risiko komplikasi dalam kehamilannya.

Ilustrasi kesuburan wanita.

Photo :
  • http://penghuni60.blogspot.com

Hal ini lantaran karakter dinding pasien endometriosis yang berbeda dengan pasien non endometriosis.

"Ini yang sering kali menimbulkan konsekuensi dari kehamilan dimana proses implantasi menjadi tidak optimal, akibat dari karakter dinding rahim penderita endometriosis. Dan ini yang sebabkan beberapa kejadian komplikasi di dalam kehamilan akibat dengan kejadian proses implantasi yang tidak baik," ungkapnya.

Kanadi menjelaskan komplikasi yang sering ditemukan pada wanita hamil dengan endometriosis adalah pertumbuhan janin yang terhambat. Kasus ini kata Kanadi diawali dari proses implantasi yang kurang baik.

Implantasi adalah ketika sel telur telah dibuahi, menamakan dirinya ke lapisan rahim dan mulai membangun plasenta dan embrio. Implantasi biasanya terjadi satu sampai dua minggu setelah masa ovulasi.

"Preeklamsia juga salah satu komplikasi kehamilan diakibatkan proses implantasi yang tidak baik ini karena karakter dinding rahim pasien endometriosis yang disebabkan gangguan dalam proses implantasi," ujarnya.

Ilustrasi sperma.

Photo :
  • CCRM

Ibu hamil dengan endometriosis ini kata Kanadi akan mendapat perhatian khusus dari sejumlah dokter spesialis kebidanan hingga fertilitas demi mencegah terjadinya komplikasi selama kehamilan.

"(Pencegahan) Ini tidak terlampau mudah melakukan pencegahan tapi kita harus kolaborasi dengan teman-teman subspesialis lain yang mengatasi problem komplikasi dalam kehamilan. Sehingga kehamilan yang berasal dari program pada kasus penderita endometriosis harus diawasi dengan sangat ketat," ujarnya.

"Sehingga bisa dikenali sebelum mengarah pada kekomplikasi jadi jangan dianggap sesuatu yang tidak berpotensi masalah ketika kehamilan dari penderita endometriosis," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya