Sumber :
VIVAlife -
Urin yang dikeluarkan tubuh setiap hari dapat memprediksi usia seseorang. Penelitian terbaru dalam
American Journal of Kidney Disease
menyebut, tes urin bisa menentukan berapa lama seseorang akan hidup.
Peneliti melibatkan lebih dari 810.000 orang selama studi. Mereka menemukan korelasi kuat antara kadar tinggi proteinuria-- protein dalam urin terhadap risiko kematian.Para peserta studi yang tak memiliki jejak proteinuria dalam urin mereka hidup 15 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang memilikinya dalam jumlah banyak.
"Beberapa hal yang menjadi pemicu dan mempercepat terbentuknya protein dalam urin termasuk merokok, tekanan darah tinggi, dan adanya riwayat penyakit dalam keluarga. Jika begitu, harus segera dites," ujar penulis studi Tanvir Chowdhury Turin, Ph.D., asisten profesor di University of Calgary di Kanada, Kamis 18 April 2013.
Dia menyarankan untuk melakukan tes sederhana proteinuria setiap pemeriksaan kesehatan rutin. Adanya protein dalam urin adalah indikator awal bahwa ginjal mengalami gangguan.
"Setelah identifikasi penyebab pembentukan protein dalam urin, dokter dapat menyarankan perubahan gaya hidup atau obat-obatan tertentu," ujar Turin seperti dilansir Web MD. (adi)
![Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menganalisis peta sebaran aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dalam rapat koordinasi penanganan dampak bencana banjir lahar dingin di Bukittinggi, Sumatra Barat, Rabu, 15 Mei 2024.]()
![img_title]()
Baca Juga :
Banyak Bus Kecelakaan, Ini Pengakuan Pihak PO
Baca Juga :
Maju Pilgub Jabar, Betapa Kagetnya Bima Arya Lihat Masalah Setu hingga Kemacetan di Depok
Peneliti melibatkan lebih dari 810.000 orang selama studi. Mereka menemukan korelasi kuat antara kadar tinggi proteinuria-- protein dalam urin terhadap risiko kematian.Para peserta studi yang tak memiliki jejak proteinuria dalam urin mereka hidup 15 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang memilikinya dalam jumlah banyak.
"Beberapa hal yang menjadi pemicu dan mempercepat terbentuknya protein dalam urin termasuk merokok, tekanan darah tinggi, dan adanya riwayat penyakit dalam keluarga. Jika begitu, harus segera dites," ujar penulis studi Tanvir Chowdhury Turin, Ph.D., asisten profesor di University of Calgary di Kanada, Kamis 18 April 2013.
Dia menyarankan untuk melakukan tes sederhana proteinuria setiap pemeriksaan kesehatan rutin. Adanya protein dalam urin adalah indikator awal bahwa ginjal mengalami gangguan.
"Setelah identifikasi penyebab pembentukan protein dalam urin, dokter dapat menyarankan perubahan gaya hidup atau obat-obatan tertentu," ujar Turin seperti dilansir Web MD. (adi)
Kepala BMKG Sebut Sejumlah Desa Rawan Terdampak Banjir Lahar Susulan Gunung Marapi
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut sejumlah wilayah rawan sebagian besar dilintasi aliran sungai yang bagian hulunya berada di puncak-lereng Gunung Marapi.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :
