Sumber :
VIVAlife
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu jenis penyakit kronis yang banyak diderita orang di seluruh dunia. Menurut banyak ahli, penyakit ini dianggap sebagai
silent killer
atau penyakit yang diam-diam membunuh. Bagaimana tidak? Pasien hipertensi biasanya tidak memiliki gejala dan keluhan serius.
Seseorang dikatakan menderita hipertensi ketika memeriksa tekanan darah dan hasilnya melebihi 140/90 mm Hg secara berulang.
"Hipertensi dibagi menjadi dua jenis yakni hipertensi primer yang tidak memiliki penyebab spesifik dan hipertensi sekunder yang disebabkan masalah kesehatan lain seperti stres, gangguan ginjal dan penyakit-penyakit lainnya," ucap Ekowati Rahajeng, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia saat Workshop Pengendalian Hipertensi, Rabu 8 Januari 2013.
-Sakit kepala, umumnya terjadi di pagi hari setelah bangun tidur
-Telinga sering berdengung atau terdengar bunyi bising (tinnitus)
-Jantung berdebar-debar
-Mimisan
-Penglihatan kabur
-Urin mengandung darah (hematuria)
- Sesak nafas
- Mudah lelah dan selalu mengantuk
- Sering kebingungan
- MuntahÂ
- Keringat berlebihan
- Penglihatan kabur
Ekowati juga mengatakan, meski kerap muncul tanpa gejala atau penanda khas sebagai peringatan dini, tekanan darah tinggi bisa dicegah. Caranya, dengan memperbaiki gaya hidup sehat dan mengatasi faktor risiko yang menjadi pemicu yaitu merokok, kurang berolahraga dan berat badan berlebih.
"Yang terpenting adalah selalu meningkatkan kewaspadaan saat angka tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg karena memperbesar risiko terserang penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi," ujarnya.
Normal: < 120/80 mmHg
Prahipertensi: 120-139/80-89 mmHg
Hipertensi stadium 1: 140-159/90-99 mmHg
Hipertensi stadium 2: > 160/100
(eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
-Telinga sering berdengung atau terdengar bunyi bising (tinnitus)