Makanan Rendah Lemak Justru Bikin Anda Semakin Gemuk

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Jika Anda lebih senang mengonsumsi makanan rendah lemak untuk menurunkan atau menjaga berat badan, mungkin Anda harus berpikir dua kali. Sebuah penelitian menyebutkan, bahwa makanan rendah lemak justru mampu memicu kegemukan.

Siasat Jitu Jaga Berat Badan Saat Lebaran

Penelitian yang dilakukan Forum Obesitas Nasional (National Forum on Obesity) menyebutkan, bahwa lemak yang didapat secara alami tidak memiliki pengaruh yang buruk seperti yang kita pikir selama ini. Beberapa jenis lemak jenuh yang umum ditemukan pada lemak kakao justru baik untuk tubuh.

Dilansir dari laman Telegraph, beberapa penelitian ilmiah menyebutkan, bahwa gula yang menjadi penyebab utama obesitas dan penyakit lain seperti penyakit jantung dan kanker.

Catat, Diet Soda Malah Sebabkan Kenaikan Berat Badan

Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan makanan rendah lemak mulai menjamur di pasaran. Namun, bukan berarti makanan ini dapat menjadi alternatif untuk menurunkan berat badan.

Pada kenyataannya, beberapa pakar kesehatan percaya bahwa makanan rendah lemak justru bisa menyebabkan peningkatan berat badan. Sebah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Walter Willet dari Harvard School of Public Health menemukan, bahwa mengonsumsi makanan rendah lemak akan menyebakan peningkatan berat badan. Hal ini karena makanan rendah lemak tidak bersifat mengenyangkan sehingga membuat kita semakin ingin makan.

Terkuak, Pemicu Kenaikan Berat Badan Saat Menstruasi

Selain itu, makanan  rendah lemak lain seperti yoghurt, biskuit dan makanan siap saji biasanya diberi gula tambahan untuk meningkatkan cita rasa dan tekstur yang hilang akibat kadar lemak yang dikurangi dalam makanan tersebut. Tidak diketahui berapa kadar gula yang dicampurkan ke dalam makanan tersebut, namun diperkirakan kadar gula yang dimasukkan sama atau tidak lebih dari kadar lemak yang dihilangkan.

Gula dan makanan berkarbohidrat tinggi lainnya kini dipercaya sebagai pemicu utama obesitas. Menurut penggiat kampanye anti gula Dr. Robert Lustig dan beberapa dokter lain, gula adalah toksin, konsumsi berlebihan akan memberi tekanan pada hati atau liver, menekan kadar gula darah.Jangan mudah tertipu dengan label 'rendah lemak'. Kata tersebut berguna untuk menutupi rasa bersalah Anda ketika menikmati coklat. Lemak yang dihasilkan dari makanan yang rendah lemak tersebut bisa saja lebih besar ketimbang yang tidak diberi label tersebut.

(mus)

Ilustrasi ayam goreng.

Hobi Pesan Makanan Online, Apa Kabar Berat Badan?

Pandemi mengubah banyak hal dalam aktivitas, termasuk kebiasaan memesan makanan online yang berisiko meningkatkan berat badan.

img_title
VIVA.co.id
23 Maret 2021