- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Sejumlah ahli memperingatkan para calon ibu agar tidak tidur berbaring lurus atau telentang karena dapat berisiko tinggi menyebabkan bayi lahir dalam keadaan meninggal dunia.
Para ahli pun menyarankan agar wanita hamil tidur dengan posisi miring untuk meminimalkan risikonya.
Temuan ini merupakan lanjutan dari temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa terbaring telentang dapat mengurangi suplai oksigen pada bayi dalam rahim. Periode yang paling berbahaya adalah trimester akhir dari masa kehamilan.
Dilansir The Sun, para peneliti dari Selandia Baru menemukan bahwa detak jantung dan suplai oksigen bayi menurun ketika ibu membaringkan tubuh dengan punggung rata dengan tempat tidur, bahkan hanya selama 30 menit saja. Para peneliti tersebut mengatakan, hal itu dapat meningkatkan risiko kelahiran mati.
"Wanita hamil tidak dianjurkan tidur dengan telentang. Kami sudah lama mengetahui kalau posisi tidur itu menyebabkan tekanan darah berkurang. Bahkan pada ibu hamil yang sehat, posisi tidur sangat penting," kata Direktur The Royal College of Midwives Louise Silverton.
Para peneliti di Auckland University memonitor detak jantung dari 29 ibu hamil dan bayi mereka, seiring mereka mengubah posisi selama 30 menit sekali. Ketika mereka telentang, detak jantung bayi menurun, mengurangi asupan oksigennya.
Meskipun semua 29 bayi itu lahir sehat, penelitian ini menekankan bahwa ada bahaya tersembunyi dari posisi tidur ini.
Profesor Peter Stone, salah satu peneliti, mengatakan kalau risikonya akan meningkat pada hamil yang juga memiliki kondisi tambahan. Para peneliti menyarankan, tidur dengan posisi miring ke kiri akan meningkatkan aliran nutrisi dalam kandungan.
