- Shanghaiist
VIVA.co.id – Penyakit batu ginjal kerap kali menyerang tanpa didahului gejala. Batu ginjal, yang merupakan penyakit saluran kemih, umumnya terjadi pada laki-laki di usia produktif (20-50) tahun dengan tingkat prevalensi hingga 20 persen.
Meski demikian, bukan berarti batu ginjal tidak bisa dikenali dan dideteksi sedini mungkin. Cara paling sederhana untuk mencurigai seseorang terkena batu ginjal, menurut dr Marto Sugiono, SpU, dokter Spesialis urologi Siloam Hospital Kebon Jeruk, ialah dengan melihat warna dari urine yang dikeluarkan.
"Kalau sudah ada urine keluar disertai dengan darah, itu harus dicurigai terkena batu ginjal, dan sebaiknya diperiksakan ke dokter," ungkap Marto saat ditemui di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa 14 Maret 2017.
Di samping itu, gejala lainnya yang mungkin muncul terkait dengan batu ginjal adalah rasa pegal berlebih, kemudian nyeri berkemih, nyeri pinggang dan juga anyang-anyangan.
"Kalau sudah begitu sebaiknya memang konsultasi ke dokter ahli atau juga pemeriksaan oleh dokter ahli. Tapi amannya memang memeriksakan urine secara keseluruhan paling tidak satu tahun sekali," kata dia.
Kemudian, cara lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan melakukan USG untuk memeriksakan kondisi ginjal dan juga saluran kemih.
"Untuk pemeriksaan lebih lanjut, juga bisa diperiksa dengan CT Scan atau melalui spesialis urology," ungkap Marto.
Seperti diketahui, ginjal sendiri berfungsi untuk menyaring dan membuang zat-zat sisa dalam darah dalam bentuk urine. Zat sisa berlebih seperti diantaranya, kalsium, asam urat dan protein dalam urine dapat menjadi endapan kristal yang menumpuk dan mengeras sehingga membentuk batu ginjal. (ren)
