Jangan Sepelekan Deteksi Dini Jantung Koroner

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Gaya hidup merupakan salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien penyakit jantung koroner. Berdasarkan catatan Direktur Rumah Sakit Umum Siloam Kupang dr. Hans Lie, MSc, pasien yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas amat berpotensi menderita penyakit jantung koroner.

“Dari waktu ke waktu jumlah pasien terus bertambah. Jika dulu yang berisiko yaitu mereka yang berusia 35 tahun ke atas, kini kasus penyakit jantung koroner sudah ditemui pada usia 20 tahunan,” ujar dr. Hans dalam rilis yng diterima VIVA.co.id, Kamis 20 April 2017. 

Sebagai bentuk pencegahan penyakit jantung koroner, Hans mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi awal. Salah satunya dengan pemeriksaan CT Scan Calcium Score. 

Menurut dr. Edwin H Pandjaitan SpRad selaku kepala Departemen Radiologi, prosedur diagnostik ini penting dilakukan oleh pasien yang pola hidupnya kurang sehat untuk jantung. 

“Pada dasarnya CT Scan Calcium Score dilakukan menggunakan sinar X secara langsung ke jantung. Tujuannya untuk melihat kondisi pembuluh darah koroner manusia," kata dia.

Dia melanjutkan, bila memang ada sumbatan atau plak kalsium di pembuluh darah, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan sejumlah spesialis terkait, sebagai bentuk tindak lanjutnya

dr. Edwin menyampaikan, pemeriksaan CT Scan Calcium Score berlangsung selama 10-15 menit. Pasien akan disinar menggunakan radiasi dengan dosis yang rendah, sehingga masih aman bagi organ tubuh. 

“Meski demikian, pemeriksaan ini tidak disarankan bagi ibu hamil, karena efek radiasinya,” dia menambahkan.

Jika Ibu Stunting, Apakah Anak Akan Ikut Stunting?

Pemeriksaan CT Scan Calcium Score dapat dilakukan setahun sekali. Semakin tinggi risiko penyakit jantung koroner, akan lebih baik bila rutin melakukan pemeriksaan calcium score. (art)

Ilustrasi perut buncit

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Lemak perut seringkali menjadi momok bagi orang dewasa. Selain mengganggu penampilan dan membatasi gerak, ternyata lemak perut juga menyimpan bahaya kesehatan yang serius

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024