Mewarnai Ternyata Bisa Redakan Depresi Orang Dewasa

Ilustrasi melukis dan mewarnai
Sumber :
  • Pixabay/ Pexels

VIVA – Buku mewarnai, seringkali diberikan untuk anak-anak balita untuk membantu merangsang kreativitasnya. Namun, beberapa tahun lalu, buku mewarnai juga mulai banyak digunakan untuk orang dewasa, bahkan, sempat menjadi tren.

Supaya Lebih Gembira, Ibu di Inggris Ubah Nama dan Gaya Jadi Unicorn

Seperti diketahui, kegiatan mewarnai bisa dimanfaatkan sebagai alat fokus terbaik yang membantu Anda menghentikan waktu dalam kehidupan dan menikmati momen saat ini.

Kini, sejumlah peneliti dari University of Otago di Selandia Baru, telah menemukan bahwa mewarnai setiap hari bisa benar-benar membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Jadi, mewarnai bukan lagi cara untuk menghabiskan waktu, tetapi benar-benar memberikan manfaat.

Depresi, Anggota Kostrad Diduga Tusuk Diri Sendiri di Kemayoran

Penelitian yang dipublikasikan di Creativity Research Journal ini melibatkan 115 wanita berusia 18-36 tahun. Mereka, kemudian ambil bagian dalam kegiatan sehari-hari, apakah itu mewarnai atau menyelesaikan teka-teki logika seperti Sudoku, selama sepekan.

Semua wanita tersebut diminta untuk melengkapi inventarisasi pengukuran psikologis (gejala depresi, stres, kecemasan, kemajuan, ketahanan, dan fokus), pada awal dan akhir minggu.

Nekat Lompat dari Lantai 8 Kalibata City, Novi Amelia Depresi?

Mereka yang ambil bagian dalam kegiatan mewarnai menunjukkan penurunan kadar gejala depresi dan kecemasan yang signifikan setelah intervensi, tetapi partisipan yang terkontrol tidak. Namun, kedua kelompok menunjukkan peningkatan fokus.

Peneliti utama, Jayde Flett mengatakan pada New Zealand Herald bahwa harus ada riset lebih lanjut yang perlu dilakukan.

"Apa mekanisme yang bertanggung jawab atas penurunan penyakit pada kelompok mewarnai. Misalnya, seringkali dikatakan bahwa mewarnai menginduksi kondisi fokus atau meditatif dikaitkan dengan penurunan aktivitas di amygdala, atau perubahan aktivitas di gelombang otak," ujar Flett seperti dilansir dari laman Metro.co.uk.

Meski demikian, Flett menambahkan, tim menunjukkan bahwa aktivitas yang fokus bukan merupakan faktor pendorong perubahan karena orang yang menyelesaikan teka-teki juga menjadi lebih fokus.

Penulis penelitian lainnya, Dr Tamlin Conner mengatakan, hasil penelitian ini menjadi pertanda baik untuk manfaat psikologi yang potensial dari mewarnai, dan mendorong orang untuk mengadopsinya sebagai alat untuk meningkatkan kesehatan mental.

Ilustrasi bunuh diri loncat dari gedung.

Depresi, Pria Muda Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8 Apartemen

Warga apartemen awalnya mendengar seperti benda jatuh. Setelah dicek ternyata ada yang bunuh diri. Polisi yang sempat memeriksa saksi, menduga korban depresi.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2022