- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Saat berada di bandara, banyak orang seringkali terkejut ketika membeli makanan atau barang lainnya. Hal ini karena makanan di bandara seringkali jauh lebih mahal dari harga pasaran di luar bandara.
Akhirnya banyak yang memilih menahan hasrat belanjanya ketika di bandara. Tapi pernahkah berpikir, mengapa harga makanan di dalam bandara sangat mahal? Berikut ini jawabannnya, seperti dilansir dari Scoop Whoop, Jumat, 31 Agustus 2018.
1. Skema penawaran dan permintaan yang sederhana
Bandara memiliki zona keamanan tinggi, yang berarti bahwa sebagian besar penumpang tidak dapat memperoleh makanan mereka sendiri. Ini juga berarti bahwa ada permintaan tinggi untuk makanan dan minuman.
Sekarang, bandara juga memiliki sumber daya yang terbatas, karena berbagai alasan. Ini berarti persediaan kurang dan tidak dapat memenuhi permintaan. Ketika permintaan lebih banyak dari suplai, maka harga melonjak.
2. Mahalnya sewa outlet di bandara
Outlet ritel dibuka di bandara dengan harga premium. Otoritas bandara juga umumnya meminta harga sewa yang terlalu tinggi untuk ruang ritel. Jadi, untuk mendapatkan untung, perusahaan ritel tentu saja akan menaikkan harga produk mereka.
3. Persaingan rendah
Ketika tidak banyak pesaing, maka tiap outlet bisa memonopoli harga pasaran di bandara. Dan karena hanya sedikit yang bisa masuk ke pasar bandara, pengecer memiliki kebebasan dalam menentukan harga.
4. Pilihan terbatas
Karena tidak ada penumpang yang diperbolehkan untuk mengambil makanan maupun pergi ke luar setelah check in, tidak ada jalan keluar selain makan di restoran-restoran di bandara. Dan karena penumpang diarahkan hanya ke satu arah, penjual bisa menaikkan harga.
5. Ruang terbatas untuk persediaan
Makanan yang ada di bandara dikirim di luar jam sibuk, dengan lokasi gudang di luar bandara, dikemas dalam kontainer kecil dan wajib melalui pemeriksaan keamanan yang ketat. Itulah sebabnya harganya meningkat.