Chicha dan Sari Koeswoyo Prihatin Tak Ada Lagi Lagu Tema Anak

Chicha Cs Koes 2end Generation di Kejati Jatim, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 23 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal/ Surabaya

VIVA – Mantan penyanyi cilik dua bersaudara, Mirza Riadiani Kesuma atau Chicha Koeswoyo dan Herning Hapsari atau Sari Koeswoyo prihatin atas matinya industri lagu anak-anak. Saat ini, tidak ada lagi lagu hits anak-anak tercipta dan meramaikan belantika musik Tanah Air. Malah, anak-anak zaman sekarang lebih suka menyanyikan lagu bertema dewasa.

Cerita Dominique Regina untuk Lagu Rindu Ayah

Chicha dan Sari adalah dua penyanyi cilik era 1970-an. Keduanya saudara beda ibu, putri dari almarhum Yok Koeswoyo, personel grup band legendaris Tanah Air, Koes Plus. Chicha diketahui sebagai penyanyi cilik pertama yang melakukan rekaman lagu. Album pertamanya terdiri dari 11 lagu, semuanya bertema anak-anak. Di antaranya Kelinci, Burung, dan Berhitung.

"Mbak Chicha adalah pelopor penyanyi cilik Indonesia, setelah itu banyak yang mengekor, termasuk saya," kata Sari Koeswoyo di sela-sela tampil bersama grup musik Koes 2end Generation dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-58 di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Jalan A Yani Surabaya, Senin, 23 Juli 2018.

Lagu Ibu Pintu Surgaku Pimpin EP Jenaka Mahila di Hari Ibu

Chicha dan Sari prihatin lagu anak-anak saat ini tidak tumbuh di Indonesia. Tidak muncul album-album baru bertema anak dan penyanyi-penyanyi cilik yang populer di mata anak-anak Indonesia.

"Ada juga perhatian kemarin dari Pak Jokowi bahwa lagu anak harus kembali, film anak harus kembali, dan mainan anak harus kembali (ada dan muncul di tengah masyarakat)," kata Chicha.

Bekasi Kumpulkan 150 Guru Paud Buat Bikin Lagu Anak

Anak-anak zaman dulu, kata Chicha, dengan sekarang sangat beda, termasuk dalam hal kecintaannya atas musik. Dahulu, tema lagu anak menggambarkan soal belajar di sekolah, bermain dengan teman sebaya, penghargaan pada kekayaan Nusantara, dan pemandangan alam yang indah, tak ditemukan lagi pada lagu anak-anak zaman sekarang.

David Koeswoyo mengatakan, pergeseran itu terjadi memasuki tahun 2000-an. Yang terjadi, kata dia, anak-anak sekarang justru suka menyanyikan lagu bertema dewasa, baik lagu berbahasa Indonesia maupun asing.

"Tahun 1970 sampai 1990 lagu anak-anak masih ada, tahun 2000 sampai sekarang berubah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya