Luangkan Waktu Berkualitas Bareng Si Kecil Bisa Cegah Tantrum

Ilustrasi anak dan orangtua
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Seringkali kesibukan bekerja membuat banyak orangtua tak dapat memberikan waktu luang yang berkualitas bersama anak. Padahal, momen ini sangat krusial untuk mencegah terjadinya tantrum yang rentan terjadi pada si kecil.

Tantrum pada Anak, Apakah Ada Kaitannya dengan Makanan yang Dikonsumsi Sang Ibu Selama Kehamilan?

Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial di RS Pondok Indah - Pondok Indah, dr. Catharine Mayung Sambo, mengatakan bahwa memberi kebiasaan baik pada anak dapat dimulai sejak masa menyusui. Ibu bisa memberikan kenyamanan melalui kedekatan yang tepat.

"Ketika bonding baik, anak juga mendekat pada kita, ini faktor yang sangat baik untuk kita mengasuh anak dan menuntun dia ke arah lebih baik," ujar dokter Mayung, dalam Webinar RSPI, Rabu 24 Juni 2020.

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

Di momen lain, lanjutnya, orangtua dapat meluangkan waktu sambil memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan tanpa adanya penghalang seperti gawai. Dari sini, orangtua dapat lebih mengenal dan memahami kondisi anak sehingga menghindarkannya dari tantrum.

Tantrum terjadi saat anak menangis tanpa sebab yang pasti dan terjadi dalam waktu lama, kadang disertai teriakan. Sehingga, saat anak mulai tidak nyaman dan rewel, orangtua dapat segera mengatasinya dalam waktu singkat.

Nikita Mirzani Ajak Perempuan Berani Sudahi Hubungan Toxic

"Semakin sering menghabiskan waktu bersama anak, kita akan lebih cepat menginterpretasi sinyal-sinyal yang dia berikan. Misalnya, anak mulai rewel mungkin dia capek, atau haus. Kita bisa segera beri jawaban sesuai," kata dia.

Dokter Mayung menyarankan agar para orangtua melakukannya secara konsisten. Sehingga kemampuan orangtua untuk mengasuh si kecil akan semakin meningkat.

Ilustrasi menenangkan anak tantrum

Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat

Tantrum adalah ledakan perilaku yang mencerminkan suatu respon disregulasi terhadap rasa frustasi anak sehingga anak tak mampu meregulasi rasa frustasi yang yang dialami.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024