Cegah Stunting, Yuk Moms Beri Ikan Kembung Buat Si Kecil

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Parenting – Hingga tahun 2022, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, menunjukkan prevalensi balita stunting berhasil ditekan hingga 21,6 persen turun dari tahun sebelumnya 24,4 persen. Salah satu upaya mencegah angka stunting bertambah adalah melalui edukasi tepat para ibu agar memberikan sumber nutrisi yang tepat.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia masih memiliki tiga beban masalah gizi yang dapat menghambat pembangunan kesehatan dan kualitas masyarakat. Tiga beban ini adalah kekurangan gizi makro seperti protein, dan air, kekurangan gizi mikro yang mencakup asupan vitamin dan mineral, serta kelebihan gizi. Scroll untuk info selengkapnya.

“Oleh karena itu, kami dengan gencar menyosialisasikan Pedoman Gizi Seimbang ‘Isi Piringku’ untuk menghidangkan makanan dengan gizi berimbang di rumah. Pada peringatan Hari Gizi Nasional 2023, Kementerian Kesehatan mengangkat tema “Cegah Stunting dengan Protein Hewani”, yang juga penting untuk menekan angka stunting," kata Menkes dalam konferensi pers Royco: Semakin Dekat dengan Generasi Indonesia Emas Melalui #KebaikanIsiPiringku dan Program Kampung Keluarga Berkualitas, beberapa waktu lalu.

4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Suci Winata Masih Setia

Menteri kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Selain itu, malnutrisi pada ibu hamil dan balita, serta pola makan yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko penyakit dan dapat memengaruhi capaian pembangunan kesehatan ke depan. Adapun untuk mengejar ambisi pemerintah menekan angka stunting hingga 14 persen pada 2024, intervensi dari gotong royong multi-sektor berperan penting.

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

Maka, sebagai salah satu langkah utama dalam mencegah angka stunting, Kemenkes juga membagi 300 ribu Antropometri atau alat pengukur berat dan tinggi bayi berstandar nasional ke posyandu sebagai langkah utama untuk memantau anak terkena stunting dengan melihat kenaikan berat badan. 

"Saya sarankan bagi ibu-ibu Indonesia untuk secara rutin memantau perkembangan berat dan tinggi badan anak sebagai langkah pencegahan sedari dini. Ibu-ibu yang sedang hamil juga bisa melakukan pencegahan stunting sedari dini dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan protein," beber Menkes Budi. 

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik turut memberikan kiat-kiat memutus rantai stunting pada anak-anak di Indonesia. Salah satu cara yang paling efektif dalam menurunkan angka stunting adalah dengan edukasi yang mumpuni. Perlu diingat bahwa kondisi stunting pada anak tidak bisa berubah, namun kondisi tersebut dapat dicegah. 

"Pola asuh terbaik bagi anak mulai dari masa kehamilan hingga seribu hari pertama kehidupan, sehingga menjadi sangat penting bagi para orang tua, terlebih ibu, untuk menerapkan prinsip gizi seimbang dengan memenuhi asupan energi dan protein, asam lemak dan asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral," tambah Diana.

Paling utama juga, namun kerap terlupakan, adalah momen saat anak memasuki usia remaja. Dokter Diana menegaskan bahwa di usia remaja patut mendapatkan sumber nutrisi yang seimbang, terutama sumber gizi mikro.

Ikan kembung

Photo :
  • Dok, Junita Xanders Kitchen

"Jauh sebelum ibu hamil yaitu remaja, untuk kebutuhan zat besi ibu. Itu menentukan saat dia nanti hamil, menyusui. Sehingga dia jadi ibu yang siap mengandung, menyusui. Diberikan sejak usia 12-14 tahun. Saat sebelum merencanakan kehamilan juga termasuk asam folat, saat tubuhnya hamil, jangan mindset makan yang penting kenyang," tambah Diana.

Kualitas makanan yang baik juga menentukan perkembangan janin anak di masa depannya. Momen penting lainnya yang patut diawasi kualitas gizinya adalah ketika memberikan ASI Eksklusif melalui asupan gizi sang ibu. Serta, ketika memberikan makanan pendamping ASI dengan mendapatkan sumber protein hewani yang baik.

"Mindset kita protein hewani, itu ikan kembung protein dan omega-3, nggak kalah sama salmon. Harganya pun jauh murah. Kenapa protein hewani? Dari jumlah proteinnya sendiri per 100 gram lebih tinggi dari protein nabati. Kualitas protein lebih tinggi, lebih mudah dipakai tubuh. Lalu protein nabati dilengkapi dari tempe tahu. Lengkapi juga dengan vitamin mineral dari buah dan sayur," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya