98 Persen Ibu Alami Pembengkakan Payudara saat Awal Menyusui, Ini Sebabnya

Ilustrasi menyusui/ASI.
Sumber :
  • Freepik/freepik

JAKARTA – Saat menjalani masa menyusui, banyak perubahan yang terjadi pada ibu, salah satunya adalah perubahan payudara dan produksi ASI. Kondisi yang paling sering ditemui adalah masalah ASI sedikit dan tidak lancar.

Foto-foto Kyarra Arunika Hasibuan Anak Jessica Mila Bikin Gemas, Netizen: Papanya Banget!

Permasalahan tersebut terutama air susu yang tidak keluar dengan lancar, atau bahkan tidak keluar sama sekali hingga payudara mengalami pembengkakan. Tentunya diperlukan penjelasan yang benar tentang kondisi ASI tersumbat dan penanganan yang lebih baik. Ibu dapat terus memberi ASI ke buah hati, karena ASI memiliki kandungan nutrisi terlengkap untuk bayi sampai dengan 6 bulan. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Konsuler Menyusui Fenucaps Indonesia, Hanna, menjelaskan, pembengkakan tersebut merupakan gejala Mastitis atau infeksi payudara akibat peradangan di jaringan payudara. Kondisi itu umumnya terjadi pada ibu menyusui, terutama pada 6-12 minggu pertama setelah melahirkan.

Netizen Heboh Raffi Ahmad Unggah Foto Bareng Bayi Lily: Apakah Mirip Sama Cipung?

”98 persen ibu menyusui mengalami pembengkakan saat awal menyusui,” ungkap Hanna, dalam keterangannya, dikutip Minggu 11 Juni 2023. 

Ibu Muda Jangan Panik, Ini 5 Cara Memperbanyak Produksi ASI

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan payudara mengalami pembengkakan, di antaranya ibu mengalami kelelahan pasca bersalin, stres atau kurang zat besi. 

"Pembengkakan juga dipicu oleh produksi ASI yang jauh melebihi jumlah yang diminum oleh bayi, atau ibu tidak memerah air susu saat tidak menyusui bayi pada waktunya. Payudara tertekan, bisa karena posisi tidur yang salah, salah memakai ukuran bra, hingga kebiasaan memakai pakaian yang terlalu ketat," ungkapnya. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Hanna, bisa dilakukan dengan memijat payudara, memerah payudara menggunakan alat perah ASI atau pumping device, kompres payudara dengan handuk hangat saat menyusui. 

"Jika payudara terasa sangat sakit dan bengkak, silakan memerah ASI dengan tangan, agar ASI keluar dari payudara dan susui bayi sesering mungkin, agar ASI mengalir lebih lancar. Juga dapat dibantu dengan konsumsi pelancar ASI dengan dosis yang tepat. 

Alternatif lain juga dapat mengonsumsi produk pelancar ASI. Di saat payudara sedang tersumbat, dengan ciri-ciri seperti payudara bengkak, ASI tiba tiba tidak keluar atau menurun, bahkan di beberapa ibu mengalami demam, maka disarankan sebaiknya segala jenis ASI booster dihentikan terlebih dahulu. 

Ilustrasi

Photo :
  • 620070

Perbedaan ASI booster dan pelancar ASI 
ASI booster (galactagogue) atau dinamakan zat yang dapat menambah pasokan ASI seperti fenugreek, jahe, kunyit, daun kelor, daun katuk dan sebagainya. Sedangkan pelancar ASI, merupakan zat yang dapat membantu melancarkan sumbatan ASI yang ada dalam saluran atau dinding payudara akibat penumpukan lemak dari ASI sehingga ASI menjadi tersumbat. 

Nah, di saat payudara sedang tersumbat, disarankan untuk konsumsi pelancar ASI. Karena hal tersebut justru menimbulkan efek pembengkakan payudara lebih parah, karena air susu yang diproduksi makin banyak, sementara air saluran ASI belum lancar. 

"Kalau minum ASI booster terus, tapi tidak melancarkan ASI, tidak mengalirkan ASI yang tersumbat. Tapi tidak mengalirkan ASI, maka akhirnya payudara terus menggembung dan membengkak,” jelas Hanna. 

Di sisi lain, Fenucaps bersama dengan kumpulan dokter laktasi di Indonesia, memberi layanan konsultasi terpadu untuk mendukung pemberian informasi tepat dan ampuh untuk setiap kondisi ibu menyusui. 

Tidak hanya itu, Fenucaps juga meluncurkan produk terbaru yakni Lecicaps, produk suplemen yang dikhususkan untuk ibu menyusui dengan permasalahan ASI tidak lancar. Berbeda dengan produk ASI Booster, Lecicaps membantu melancarkan ASI tanpa ada efek ASI booster. 

"Lecicaps, membantu para ibu menyusui, gejala payudara sumbat. Saat ini Lecicaps merupakan produk pertama di Indonesia dengan kandungan Lecitin murni yang tersertifikasi BPOM,” jelas Hanna.

Lebih lanjut Hanna mengatakan, berdasarkan beberapa jurnal medis penggunaan Lecitin sekarang sudah mulai diterima, dan digunakan oleh ibu menyusui di berbagai negara. Di Indonesia Lecicaps dirilis pada Mei 2022 setelah mendapatkan sertifikasi BPOM. 

"Dan dalam 1 tahun sudah 500 ribu ibu di Indonesia telah menggunakan Lecicaps,” ungkap Hanna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya