- Pixabay/Ben_Kerckx
VIVA.co.id – Menidurkan balita, memang gampang-gampang susah. Sebentar terlihat lelap, namun ternyata ia masih mudah terbangun dengan suara televisi atau derit pintu.
Menurut salah seorang ahli, hal terbaik yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu anak mereka tidur lebih nyenyak adalah dengan menciptakan keadaan yang nyaman.
"Penting untuk menemukan rutinitas tidur yang mungkin juga Anda rasakan," ungkap Dana Urban dari Konferensi Federal Jerman mengenai Bimbingan Konseling Anak (BKE) yang dikutip dari laman Star2, Kamis 14 September 2017.
Ia pun mengingatkan bahwa orangtua pun harus merasa rileks pula. Apabila mereka tidak rileks, mereka tidak dapat membuat anak nyaman, sehingga membuat mereka semakin sulit untuk tidur.
Namun, ada pula kebiasaan mereka yang sering bertahan seperti anak terbangun di tengah malam dan tidak akan kembali tidur sampai salah satu orangtua mau bermain dengan mereka selama sekitar satu jam.
Dalam kasus ini, dia mengatakan, ibu atau ayah harus berusaha sedikit demi sedikit menyingkirkan kebiasaan itu.
"Kadang-kadang cukup jika orangtua hadir, tanpa seutuhnya membawa anak dari tempat tidur, menggoyang mereka, bernyanyi atau bermain," katanya.
Namun, ia menambahkan bahwa setiap anak berbeda, jadi metode apa yang berhasil diterapkan oleh seseorang belum tentu akan berhasil bagi orang lain.
"Orangtua seharusnya tidak merasa perlu untuk mengikuti saran 'pintar' dari tetangga sebelah mereka yang gadis kecilnya sudah bisa tidur selama hampir enam jam pada usia enam bulan," kata Urban.
Tak Boleh Kurang atau Lebih, Waktu Tidur Ternyata Berpengaruh pada Kondisi Mental
Meskipun setiap hari mengonsumsi makanan bergizi, jika kebutuhan tidur tidak terpenuhi, maka tubuh bisa mudah sakit karena menurunnya imunitas. Maka harus tidur cukup.
