Televisi Bisa Jadi Stimulan Audio Visual Anak

Ilustrasi menonton televisi.
Sumber :
  • Pixabay/mojzagreb

VIVA – Proses penting dalam kehidupan anak adalah tumbuh dan kembang. Tumbuh kembang anak, merupakan proses mengintegrasikan pengalaman penginderaan anak yang bisa menjadi modalitasnya dalam belajar.

Medianya pun bisa beragam, mulai dari makanan hingga ke benda-benda sekelilingnya. Misalnya, televisi yang bisa menjadi media belajar indera anak.

"Televisi bisa memberikan stimulan indera penglihatan dan pendengara. Karena, indera yang digunakan anak melalui televisi adalah audio dan visual," ujar Fernandez Hutagalung, Staf Khusus Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dalam acara 'Mencari Acara Televisi Berkualitas untuk Anak' di kawasan Menteng, Jakarta.

Lewa audio, anak mendengar mengenai alur cerita, tokoh, latar, bahasa atau cara tutur, dan tujuan yang ingin diceritakan atau persepsi. Sementara itu, visual, anak mengenal warna, sosok yang digambarkan, kecerahan, dan gerak.

"Karena itu, kita perlu acara televisi anak dengan program yang melengkapi tumbuh kembang anak," lanjut Fernandez.

Kelima indera pada anak, tambah Fernandez, harus dioptimalkan agar anak berkembang seperti yang diinginkan orangtua, baik karakter maupun kepribadiannya. Namun, perlu diingat bahwa garda paling depan dalam pembelajaran ini adalah orangtua.

Orangtua lah yang paling mengetahui ke mana arah anak, dan seperti apa kekuatan serta kelemahannya.

"Media di rumah seperti televisi bisa memberikan interaksi, pengalaman indera kuat bagi karakter anak menjadi sesuatu," lanjut Fernandez. (asp)

Ivan Gunawan Bakal Tetap Isi Program Televisi Usai Ditegur KPI, Tapi . . .
Paus Fransiskus

Paus Fransiskus Puasa Nonton TV Selama 35 tahun, Ini Alasannya

Paus Fransiskus mengenang salah satu peristiwa penting terakhir yang ia tonton di televisi adalah runtuhnya Tembok Berlin yang bersejarah pada tahun 1989.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024