- VIVA.co.id/Ichsan Suhendra
VIVA – Tanggal 26 Desember jadi tanggal penting untuk masyarakat Aceh. Di tanggal dan bulan tersebut, 13 tahun lalu, Aceh diterjang tsunami. Untuk memperingati peristiwa memilukan itu, Museum Tsunami Aceh menyiapkan berbagai rangkaian acara.
Acara-acara tersebut digelar untuk napak tilas, sekaligus pembelajaran untuk lebih waspada akan bencana alam. Acara akan dimulai pada 23 Desember 2017.
"Insya Allah akan kita adakan 23 sampai 26 Desember 2017, empat hari. Kita akan buat sesuatu yang beda tahun ini, kita akan buka di malam hari selama empat malam berturut-turut," ujar salah satu staf museum, Gaya Triana, saat berbincang di kantornya, Banda Aceh, Kamis 14 Desember 2017.
Night at The Museum kali kedua diadakan. Tahun sebelumnya, hanya satu hari museum dibuka pada malam hari. Pengunjung meminta lagi, dan dikabulkan pada tahun ini.
"Antusias sekali pengunjung. Tahun yang lalu kita buat perdana, tahun kemarin juga ada pameran nelayan," ucapnya.
Selain Night at The Museum, akan ada Martunis dan Delina, sebagai saksi korban tsunami. Mereka akan membagi kisah kepada pengunjung yang hadir di hari kedua. Sisanya akan menjadi kejutan bagi pengunjung museum tersebut.
"Malam puncak tentu kita ada acara spesial. Tapi acaranya apa, tentu kita belum bisa kasih tahu. Biar tetap menjadi spesial," ujarnya.
Selama rangkaian peringatan tsunami museum akan dibuka pukul 09.00 sampai dengan 12.00. Malam hari museum akan dibuka sekitar pukul 19.30 sampai 22.00. Untuk menikmati rangkaian acara, pengunjung dibebaskan dari biaya tiket masuk, seperti pada hari biasa.
All-4-One Bakal Konser di Jakarta, Christian Bautista Jadi Penampil Pembuka
Menurut pihak promotor All-4-One memiliki lagu-lagu yang tak lekang oleh waktu dan masih diminati sampai sekarang.
