SOROT 497

Bangkitnya Si Raja Kurir

Kantor pos Cikini
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Linda Hasibuan

VIVA – Bangunan tua berwarna oranye itu masih berdiri kokoh. Sangat mencolok di antara deretan gedung di Jalan Pemuda, Jakarta Timur. 

Asal Sesuai Prosedur, Bea Cukai 'Restui' Praktik Jasa Titip

Di dalam bangunan itu, dua orang petugas terlihat sibuk di sudut ruangan. Dengan cekatan, tangannya menyusun beberapa paket siap antar ke berbagai tujuan. Paket-paket itu diklasifikasikan sesuai jenis pengirimannya. Tertata dalam berbagai ukuran. 

Hari itu, aktivitas di bangunan yang menjadi kantor pos pusat dari seluruh agen pelayanan pos dan logistik di wilayah Jakarta Timur itu berjalan normal. Tidak banyak kegiatan mencolok yang terlihat di dalamnya. 

Pelanggan E-Commerce Lebih Suka Same Day Delivery

Dari 11 loket pelayanan, mulai pengiriman surat, paket barang, wesel, maupun layanan jasa keuangan, tidak terjadi antrean pengunjung. Hanya terlihat beberapa orang yang tengah dilayani oleh petugas pos jaga yang kompak mengenakan baju batik.

Di pojok sebelah kiri dalam gedung, terdapat loket khusus yang melayani jasa pengiriman barang atau logistik. Aktivitas yang terjadi pun tidak berbeda dari loket-loket lainnya. 

Bisnis Gurih Jasa Pengiriman

"Memang, pengiriman barang di kami itu prosesnya dalam sehari dua kali. Istilahnya cut of time untuk outgoing. Pertama jam 10 pagi, kedua jam 9 malam," kata Manajer Ritel Kantor Pos Indonesia Jakarta Timur, Barkah, di kantornya, Jumat 20 April 2018.

Biasanya, lanjut Barkah, pengguna pelayanan jasa pengiriman kargo PT Pos Indonesia yang hendak mengirimkan paket atau barang, terlebih dahulu didata di loket packing corner. Setelah itu, masuk ke gudang sebelum proses outgoing.

"Jadi, paket di sini kami pilah-pilah, mana yang paket kilat khusus, paket biasa. Baru kami bawa ke Kantor Tukar Pos Udara Soekarno Hatta (KTSH) untuk proses pengiriman ke seluruh Indonesia," ujarnya menjelaskan.

Dari situ, pengiriman dilakukan bersamaan dengan pengambilan barang yang ditujukan untuk wilayah Jakarta Timur. Alur distribusi pengiriman logistik cargo itu rutin terjadi setiap hari.

Ia pun mengakui, volume pengiriman barang yang cukup tinggi terjadi di sore menjelang malam. Kondisi itu disebabkan tingginya pelaku e-commerce yang menggunakan jasa pengiriman barang via Pos Indonesia.

"(Pelaku) e-commerce ini kebanyakan (kirim barang) malam, karena biasanya mereka itu kan menumpuk pemesanan dari customer dulu. Bahkan kami sampai membuka layanan yang biasanya tutup jam 5 sore, sekarang tutup jam delapan malam," ujarnya.

Barkah melanjutkan, pemasukan Kantor Pos Jakarta Timur yang diperoleh dari jasa pengiriman barang e-commerce per hari mencapai Rp200 juta. Lalu, jumlah transaksi mencapai 7.000-8.000 kali per hari. "Sekitar 40 persen itu dari e-commerce," kata Barkah.

Sorot Jasa kurir - pos indonesia

Berkembangnya teknologi, telah membuat Pos Indonesia kini mulai bertransformasi. Pos Indonesia aktif menyasar bisnis dan pelaku e-commerce hingga menerapkan teknologi finansial.

Pun, Pos Indonesia tidak hanya melayani jasa pengiriman barang secara perorangan. Namun, mengirimkan barang pesanan toko online.

Bahkan, Pos Indonesia memperbaiki layanan dengan memberikan pengaman pada setiap barang kiriman. Layanan e-commerce pun disediakan, serta fasilitas lainnya melalui aplikasi myPos dan m-pospay.

Tak sampai di situ, perusahaan yang akan genap berusia 272 tahun pada Agustus 2018 itu, juga membuat sistem paket secara digital. Para pelanggan pos dapat melacak pengiriman paketnya melalui internet. 

Dikutip dari laman posindonesia.co.id, perusahaan pelat merah ini terus berinovasi agar bertahan di era digitalisasi. Seperti membuat Postshop yang bertujuan mengubah image kantor pos konvensional menjadi kantor modern.

Dari situ, Pos Indonesia juga mengubah pola layanan menjadi one stop shopping, yaitu Postal Services (jasa ritel) berupa layanan pengiriman surat, paket, jasa keuangan, Postal Item (materai, perangko, produk filateli), dan layanan online shopping.

Perusahaan yang didirikan oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada 26 Agustus 1746 itu dahulunya bertujuan menjamin keamanan surat-surat penduduk. Terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa, serta bagi mereka yang datang dari dan pergi ke negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.

Kini, Pos Indonesia telah memiliki jaringan yang sangat luas hingga 4.800 kantor pos online. Jumlah layanan mencapai 58.700 titik dalam bentuk kantor pos, agen pos, Mobile Postal Service, dan lainnya. 

Pos Indonesia juga mengklaim telah memiliki jaringan yang dedicated, sistem distribusi andal, track and trace, layanan yang prima, kecepatan, ketepatan, serta harga yang kompetitif. 

Terlambat Bangun

Tahun 2018, sepertinya makin menjadi semangat baru bagi Pos Indonesia. Program strategis, arah transformasi bisnis hingga komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan digeber.

Semangat baru di awal 2018 menjadi pelecut untuk membangun kembali kejayaan Pos Indonesia. Saat ini, perusahaan dihadapkan pada era persaingan dalam lanskap industri yang sudah sangat berubah.

Dikutip dari situs posindonesia.co.id, Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono mengatakan, Pos Indonesia merupakan perusahaan penuh sejarah dan simbol yang memiliki ikatan batin penting bagi sebagian besar masyarakat. Sebuah perusahaan negara yang besar dan dianggap ‘terlambat bangun’ dalam menghadapi perubahan.

Pada dua bisnis besar, yaitu kurir dan layanan keuangan, Pos Indonesia harus berkompetisi dengan pemain-pemain yang tidak digerakkan dengan bisnis model yang sama.

Namun sekarang, Gilarsi menyatakan, it’s time to return! Sudah saatnya Pos Indonesia naik pentas pertarungan yang lebih nyata. Pos Indonesia diklaimnya telah mempunyai banyak fondasi baru untuk siap menjadi perusahaan yang lebih lincah, cepat, dan siap beradaptasi terhadap tantangan serta disrupsi-disrupsi baru.

Direktur Jasa Kurir Pos Indonesia, Agus Handoyo menambahkan, tumbuh pesatnya industri e-commerce memang menjadi peluang bagi perusahaan meningkatkan pendapatan. Terlebih pasar Indonesia yang luas menjadi incaran pemain asing.

Untuk itu, Agus berharap, besarnya pasar tersebut juga diikuti peningkatan jumlah pemain asal Indonesia. Perusahaan dalam negeri harus segera mempersiapkan diri agar pemain asing tak menguasai pasar nasional.

"Kalau kita tidak persiapkan, atau tidak ada perusahaan nasional yang main di sini, perusahaan dari luar pasti akan masuk. Karena kalau dilihat dari peta regional, Indonesia itu pasar yang luar biasa," ujarnya kepada VIVA.

Dia mengungkapkan, dengan dasar tersebut, Pos Indonesia pun terus memperbaiki diri dengan menciptakan inovasi. Seperti, jaringan hingga pelosok RI, kemudian mempersiapkan koperasi, teknologi informasi, dan sumber daya manusia yang menjadi pekerjaan rumah besar.

Sorot Jasa kurir - pos indonesia

Selain itu, Pos Indonesia banyak membenahi sejumlah hal dari sisi operasi, seperti orang-orang di kantor pos yang cenderung pasif di ruangan kerja, kini sudah turun ke lapangan yang dinamakan O-Ranger.

Tugas dari O-Ranger tersebut tentunya adalah proses jemput bola dengan mengambil barang dari masyarakat. Lalu, soal paket kilat khusus yang dahulu butuh tiga hari di dalam kota kini bisa menjadi satu hari. "Jadi yang kami benahi sebenarnya adalah perbaikan pelayanan ya, menjadi lebih cepat dari sebelumnya, dan bisa jadi satu hari kiriman khususnya di dalam kota," ujarnya.

Agus menuturkan, dengan tumbuhnya e-commerce dan terus dilakukan inovasi di perusahaan pelat merah yang kini fokus pada logistik ini, ternyata telah menyumbang pertumbuhan pendapatan sekitar 20 persen per tahun.

Dari pertumbuhan tersebut, sektor jasa pengiriman barang atau logistik sangat mendominasi. Sementara itu, untuk jasa pengiriman surat menyurat turun sekitar 10 persen. "Pengiriman surat turun 10 persen itu tidak hanya terjadi di Indonesia tapi seluruh dunia ya," ujarnya. 

Meski Pos Indonesia unggul dalam jumlah jaringan, nyatanya masih ada kendala besar dalam hal melayani permintaan masyarakat di seluruh nusantara, khususnya daerah-daerah terpencil.

Agus mengungkapkan, walaupun perusahaannya memiliki 3.500 agen pos kurir dan 37 ribu agen pos jasa keuangan, masalah terkait daya angkut serta bongkar barang masih menjadi pekerjaan rumah.

Sebab, Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau memberikan tantangan besar dalam memberikan layanan prima. Sebab, infrastruktur yang tersedia di kota-kota kecil tak sebaik kota besar. 

Untuk itu, guna menyelesaikan masalah tersebut, Pos Indonesia telah melakukan transformasi bisnis. Caranya dengan memetakan ulang posisi jaringan Pos Indonesia termasuk model transportasinya. 

"Jadi kendalanya di service level di daerah terpencil ya, apakah semuanya harus menggunakan laut, atau bisa dikombinasikan dengan udara, laut, dan darat. Kira-kira itu," tuturnya.

Tak cuma itu, beberapa kebijakan lainnya telah disiapkan oleh Pos Indonesia dalam upaya menguasai pasar dalam negeri. Sejumlah kebijakan tersebut masih terus dikembangkan agar pelayanan kepada masyarakat meningkat.

Agus mengatakan, banyaknya kebijakan yang akan dibuat tersebut tak dapat dirinci satu per satu. Terlebih di dunia yang penuh persaingan ini banyak cara diintip oleh pelaku bisnis lainnya. Apalagi, lanjut dia, pelaku asing mulai mengincar Indonesia dan tentunya Pos Indonesia tak mau tertinggal. Perusahaan pun kini telah bergerak sangat cepat membenahi internal.

E-commerce dan Jasa Logistik Tak Terpisahkan

Kembali bangkitnya Pos Indonesia dari mati surinya saat ini tentu tak mengherankan. Sebab, perusahaan pelat merah tersebut berhasil melakukan transformasi bisnisnya ke tren digitalisasi e-commerce.

Chief Executive Officer (CEO) and Founder GudangImpor.com, Yuwono Wicaksono mengatakan, tren tumbuhnya e-commerce di Indonesia tentunya telah membuat pelaku bisnis mengirimkan barang secara rutin dan dalam jumlah yang semakin banyak.

Bahkan, perubahan e-commerce yang besar saat ini pun telah membuat perusahaan tersebut ikut menjadi pelaku bisnis jasa logistik yang dapat langsung mengirimkan barang sendiri ke pelanggan.

"Di saat e-commerce tumbuh, banyak juga beberapa logistic company tumbuh melayani bisnis itu. Bahkan, banyak yang menawarkan diskon khusus pengiriman dari pedagang di marketplace," kata Yuwono.

Ia mengungkapkan, dengan kondisi tersebut, tentu logistik tidak bisa dipisahkan dari industri e-commerce. Bahkan, seperti Lazada punya perusahaan logistik sendiri.

Untuk itu, dengan catatan tersebut, maka ke depan bisa diprediksi, investasi di industri mana yang akan meroket. Terlebih, pelaku bisnis bisa mencontoh Amazon yang tumbuh pesat diikuti oleh industri logistik yang meningkat.

Apalagi, lanjut dia, dengan Indonesia yang dinilai punya potensi sangat besar di industri ini, jumlah e-commerce masih sangat kurang dibandingkan dengan penduduk yang banyak.

Gedung PT. Pos Indonesia

Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung, mengungkapkan, peningkatan usaha di bisnis jasa logistik tak bisa dilepaskan dari tumbuhnya transaksi online.

Sebab, dapat dilihat secara jelas antara e-commerce dan jasa logistik saling melengkapi, bukan saling memakan. Dan tak bisa dipungkiri juga, industri logistik hidup karena e-commerce.

Untuk itu, agar dua bisnis tersebut terus bertumbuh, maka perlu sinergi yang cukup baik ke depannya. Terutama dalam hal menambah jumlah jaringan di pelosok daerah di Indonesia.

Kondisi itu, lanjut Untung, memang menjadi pekerjaan rumah yang besar. Terlebih Indonesia tak mudah bisa dijangkau secara keseluruhan. Karena, daerah yang luas dan ada yang sangat terpencil, terkendala keterbatasan akses.

"Secara sistem sudah cukup baik. Nah, pekerjaan rumah selanjutnya adalah memperluas jaringan ke pelosok-pelosok, sehingga bukan hanya terjangkau, tetapi juga lebih affordable," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya