SOROT 68

Penyamun Di Perut ATM?

VIVAnews – Mereka enam sekawan. Semua tercatat sudah mantan karyawan perusahaan swasta. Jadi, status mereka sekarang ya pengangguran. Mengusir jenuh, mereka suka nongkrong sambil ngolor ngidul di Pasar Pagi, Mangga Dua, Jakarta Barat.
 
Salah seorang di antaranya, Aluntono, pernah bekerja di perusahaan rekanan sebuah bank swasta besar. Kepada lima temannya, yaitu Fuad Jamal, Riski, M. Badrun, Dedi Hertanto dan Eko Widianto, dia sering menceritakan pengetahuannya tentang seluk beluk ATM.
 
Mungkin karena keseringan kongkow soal ini, suatu hari topik pembicaraan bergeser jadi rencana menilap uang dari gerai ATM. Dinilai punya ‘pengetahuan’ lebih, Aluntono diangkat menjadi pemimpin kelompok.

Yang jadi soal, ‘pengetahuan’ si gembong sindikat kelas teri ini mentok di seputar seluk-beluk boks ATM; belum cukup sampai bagaimana mengakali teknologinya.

Rencana aksi lalu didiskusikan. Kalau harus membongkar brankas ATM mereka nilai masih terlalu sulit. Alhasil, satu-satunya cara yang mereka pikirkan adalah ini: apa tubuh Aluntono bisa masuk ke boks ATM. Di dalam, dia akan menunggu nasabah yang hendak bertransaksi di ATM, lalu mencuri kartunya.
 
Target ditentukan, tak jauh-jauh dari tempat mereka biasa nongkrong, yakni salah satu gerai ATM di Kompleks Pertokoan Mangga Dua. “Ini ATM model lama yang bisa dibongkar dari belakang,” kata seorang penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya.
 
Pembagian tugas dilakukan. Dua orang memelototi situasi sekeliling ATM. Salah satunya sembari ikut mengantre untuk mengintip PIN nasabah yang mereka sasar. Adapun Aluntono bertugas masuk ke dalam boks ATM dengan cara membongkar bagian belakang mesin. "Dia menahan kartu ATM supaya seolah-olah tertelan," kata Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya.
 
Seprimitif itulah komplotan Aluntono beraksi pada awal Oktober 2009 lalu. Seorang nasabah bank, Roya Rosidi, masuk perangkap mereka. Di hari yang nahas itu, dia masuk ke gerai ATM, memasukkan kartu dan menjalankan instruksi normal untuk mengambil uang. Celaka, setelah PIN diketik, transaksi langsung terhenti.
 
Maklumlah, kartu yang dimasukkan Roya tak bekerja lantaran bukan karena gangguan sistem, tapi ya karena ditarik Aluntono dari dalam boks. Roya juga tak sadar, PIN miliknya telah diintip kawan Aluntono. Menganggap ini insiden biasa, Roya tak curiga. Dia langsung menelepon bank untuk melapor.
 
Begitu Roya pergi sesaat kemudian, kawanan ini langsung bergerak. Mereka langsung mencari ATM lain di dekat situ. Kartu ATM Roya ternyata belum terblokir. Dengan mudah, mereka langsung menguras isi kartu debit Roya yang saldonya cuma sejuta perak itu.
 
Beberapa hari kemudian, tinggal Roya yang terkesiap melihat saldo tabungannyanya. Dia merasa tak pernah bertransaksi senilai Rp1 juta selama Oktober. Ia pun melapor ke Polda Metro Jaya pada 23 oktober 2009.

“Dia melapor ada penarikan yang tidak dia lakukan di sebuah ATM di Pasar Pagi Mangga Dua,” kata Boy Rafli. Polisi pun melakukan penyidikan.
 
Setelah meminta keterangan Roya, penyidik menyisir lokasi kejadian. Di sana mereka meminta rekaman CCTV untuk melihat apa yang terjadi di dalam gerai itu. Muncullah tampang keenam maling itu. Mereka setiap hari rupanya berkeliaran di lokasi perkantoran dekat ATM. Yang luput, cuma saat Aluntono masuk ke dalam boks ATM. "Mungkin mereka beroperasi malam hari,” kata Boy.
 
Polisi langsung menangkap mereka. Lima di antaranya dibekuk awal Januari 2010 ini. Masih penjahat matiran, polisi tak repot mengorek keterangan mereka. Kepada penyidik, mereka mengaku dan menunjuk Aluntono yang masih buron sebagai dalang. "Sejauh ini korbannya hanya satu orang," kata Boy.



Tapi, tunggu dulu, apa benar ATM bisa dibobol dengan cara seprimitif itu? Bukankah ukuran boks mesin kelewat kecil untuk disusupi orang dewasa? Jika benar, ini tentu persoalan serius buat sistem sekuriti perbankan kita.

Hasil Liga 1: Tampil Ngotot dari Awal, PSIS Semarang Gilas Persikabo 1973

Wakil Direktur Utama Bank Danamon Jos Luhukay menyangsikannya. Menurut dia, membobol ATM dengan cara menyusup ke dalam boks mesin nyaris mustahil dilakukan. "Hampir nggak mungkin,” kata Jos kepada VIVAnews. Mesin ATM selalu terkunci rapat dan hanya bisa dibuka oleh dua pejabat bank.
 
Jos juga menjelaskan mesin ATM di bank umumnya dilengkapi dengan sensor. Sehingga, bila terjadi kerusakan otomatis alarm akan berbunyi. "Kecil sekali kemungkinan orang bisa masuk ke boks mesin," ujarnya.

Kesangsian serupa diutarakan Business Manager PT Diebold Indonesia, Yustinus. Diebold adalah perusahaan piranti lunak dan berbagai layanan yang berkait dengan mesin dan jaringan ATM. Menurut Yustinus pembobolan ATM melalui penyusupan ke dalam boks mesin tidak mungkin dilakukan.

“Secara teknis tidak mungkin,” katanya. "Di dalam mesin ATM terdapat brankas uang, alat untuk mengeluarkan uang, layar monitor, dan CPU (central processing unit)," katanya. Tambahan lagi meski pelaku bisa menyusup ke dalam boks mesin, pintu tak akan bisa ditutup.

Sudah begitu, mesin ATM juga dilengkapi dengan kunci pengaman berlapis. "Hanya tim khusus dari pihak bank yang bisa membuka," ia menjelaskan. Pengaman pertama berupa kunci untuk membuka boks mesin ATM. Yang kedua, kunci brankas. Menurut Yustinus, sampai sekarang Diebold belum menerima laporan adanya kasus pembobolan mesin ATM dengan modus ini.

Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan

Jadi, publik tak perlu was-was jangan-jangan ada si Aluntono lagi ngumpet di perut mesin ATM?

Fitri Carlina dan Rafael Struick

Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan

Saking bahagianya, Fitri Carlina sampai terlihat menundukan kepala dan menangis bahagia atas kemenangan Timnas Indonesia saat melawan Korea Selatan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024