SOROT 129

Rusak Susu Sampai Tuna

Bayam di Prefektur Ibaraki menunjukkan tanda telah terkontaminasi radioaktif.
Sumber :
  • AP Photo/Eugene Hoshiko

VIVAnews--Keiji Nagashima setengah memicingkan mata. Dia menatap tajam kehijauan lahan miliknya, di Prefektur Ibaraki, Jepang.  Keningnya berkerut.  Selepas mata memandang,  ada 180 ribu batang bayam siap panen di lahan itu. Tapi, semuanya kini terancam musnah.

Ledakan PLTN Fukushima Daiichi, akibat gempa dan tsunami 11 Maret lalu, menjadi awal mimpi buruk. Zat radioaktif keluar bersamaan ledakan itu menyebar di udara, mengalir bersama air, menyusup ke tanah, dan menempel di tetumbuhan.

Zat radioaktif itu mendarat di Ibaraki, sekitar 100 kilometer dari PLTN.  Zat itu mencemari puluhan hektar lahan pertanian, pemasok utama bayam di Tokyo. Uji sampel menunjukkan, bayam terkontaminasi zat radioaktif melebihi ambang batas aman yang disyaratkan untuk bahan pangan.

Di lahan Nagasima, radioaktif  itu juga menyebar. Lelaki itu harus tunduk pada kebijakan darurat pemerintah. Dia tak boleh mengedarkan bayam. Hasil bumi di lahannya itu dilarang untuk konsumsi. " Akhir semua ini adalah membiarkan bayam-bayam itu layu. Lalu menguburnya," ujarnya.

Meski akan mendapat ganti rugi dari pemerintah, ia khawatir usahanya mati. Ia takut masyarakat berhenti mengkonsumsi bayam dalam waktu lama. "Saya sungguh tak dapat hidup tanpa bayam," kata Nagasima. Dia mewarisi lahan itu dari ayahnya. Sejak itu, seperempat abad sudah dia menjadi petani bayam.

Kekalutan serupa merayap di wajah Tadayoshi Tsugeno, petani bayam di Nihonmatsu, Fukushima. Ia sungguh tak rela memusnahkan tanaman mitsuba yang tumbuh sejak sembilan bulan lalu. Mitsuba adalah tanaman herbal cukup mahal, biasa digunakan untuk taburan makanan di Jepang.

"Sekarang, seharusnya kami menikmati hasil panen. Tapi kami diminta segera memusnahkannya. Saya tak tahu bagaimana menutup biaya tanam jika tak bisa menjualnya. Ini sungguh cobaan berat," kata pria 59 tahun itu.
Demikian pula Satoru Abe, petani buah pir di Fukhusima yang khawatir tak bisa menjual hasil panen Agustus nanti. "Semua petani, saya rasa sedang cemas."

Berdasar uji sampel produk pangan di sejumlah prefektur, Pemerintah Jepang mendeteksi kandungan iodine-131 dan cesium-137. Tak hanya bayam, zat radioaktif ini juga mencemari berbagai jenis sayur, ternak, dan susu.

Menghirup atau mengkonsumsi makanan tercemar iodine melebihi batas normal dapat memicu kanker tiroid. Sedangkan cesium dapat menyebabkan bahaya kesehatan jangka panjang, seperti kanker dan penyakit serius lainnya.

"Semua makanan sebenarnya mengandung zat radioaktif. Yang menjadi masalah adalah kadarnya," kata Pakar radiologi University of New Mexico, Dr Fred Mettler, yang mendalami efek kesehatan dalam tragedi Chernobyl, Ukraina, 1986.

Tingkat bahaya pangan terkontaminasi zat radioaktif juga tergantung waktu paruhnya. Iodine-131 memiliki waktu paruh delapan hari. Artinya, konsentrasi iodine akan berkurang separuhnya setiap delapan hari. Sedangkan cesium-137 memiliki waktu paruh 30 tahun.

Batas maksimal zat radioaktif dalam satu kilogram susu, 300 Becquerels (Bq) iodine dan 200 Bq cesium. Sedangkan kadar diizinkan bagi sayuran 2.000 Bq iodine, dan 500 Bq cesium. Bq adalah satuan zat radioaktif menunjukkan tingkat peluruhan per detik.

Sampel susu dari sebuah peternakan di Fukushima, sekitar 47 kilometer dari PLTN Fukushima Daiichi,  terpapar iodine-131 sebesar 1.510 Bq. Lima kali lipat dari ambang batas aman. Sementara kandungan  iodine-131 tertinggi ditemukan di Ibaraki, 15.020 Bq atau 7,5 kali dari batas aman.

Kandungan zat radioaktif melebihi ambang batas juga mencemari air ledeng yang mengalir di sejumlah kota di Jepang, termasuk Tokyo. Meski kadarnya masih cukup aman untuk konsumsi orang dewasa, tapi membahayakan bagi bayi dan janin.

Larangan konsumsi air ledeng berlaku di Prefektur Fukushima meliputi kota Koriyama, Tamura, Minami Soma, Kawamata, Iwaki. Prefektur Ibaraki meliputi kota Tokaimura, Hitachiota, Kita Ibaraki, Hitachi Kasama, Koga, Toride. Prefektur yang meliputi Chiba, Kita Chiba, dan Matsudo. Lalu Prefektur Tochigi, yang meliputi kota Utsunomiya.

Daftar Harga Pangan 30 April 2024: Cabai Merah, Daging Sapi hingga Gula Naik Lagi

Tokyo Electric Power Co (Tepco), pengelola PLTN Fukushima Daiichi, pun mendeteksi kontaminasi zat radioaktif di perairan sekitar Fukushima. Kadar iodine-131 mencapai 126,7 kali melebihi batas aman, cesium-134 mencapai 24,8 kali lipat, dan cesium-137 mencapai 16,5 kali. Sementara cobalt-58 masih dalam batas aman.

Namun, Tepco belum mengetahui dampaknya secara langsung terhadap industri perikanan di sekitar Fukushima. Salah satu perusahaan listrik besar di dunia ini menyatakan akan melakukan penelitian lanjutan di wilayah lebih luas.

Satgas Pangan Blak-Blakan Soal Penyebab Gagal Panen Bawang Merah di Brebes

Yasuo Sasaki, pejabat Kementrian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, mengatakan, potensi paparan zat radioaktif pada sayuran susu dan ternak jauh lebih besar dibandingkan ikan. "Karena zat radioaktif cenderung akan cepat meluruh di laut," kata Yasuo.

Meski demikian, pemerintah Jepang tetap melarang nelayan menangkap ikan di sejumlah kawasan yang telah terkontaminasi, seperti Fukushima, Miyagi and Iwate. "Ini mencegah risiko ikan terkontaminasi zat radioaktif muncur di pasar," kata Yasuo.

Selain menghentikan distribusi, Pemerintah Jepang melarang warganya mengonsumsi 11 jenis sayuran dari sejumlah prefektur seperti Fukushima, Niigata, Gunma, Tochigi, Yamagata dan Ibaraki. Ada bayam, kubis, brokoli, juga sayuran khas Jepang, seperti komatsuna, kosaitai, kukitachina, dan aburana.

Songsong Era PLTN, BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir

Seruan itu demi menghindari risiko sekecil apapun terkait kesehatan warganya. Yang pasti, mereka tak ingin mengulang tragedi nuklir di Chernobyl. Ribuan anak menderita kanker tiroid akibat konsumsi susu terkontaminasi zat radioaktif secara berulang.

Demi menekan risiko kanker tiroid, Pemerintah Jepang juga telah membagikan pil potassium iodide untuk warga, terutama yang bermukim di dekat area isolasi. Pil ini bekerja untuk mencegah kelenjar tiroid menyerap iodine.

Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengatakan, meski melebihi batas aman, kadar zat radioaktif yang terdeteksi dalam sejumlah produk pangan belum menimbulkan efek langsung yang membahayakan kesehatan.

Meminum susu terkontaminasi sama seperti efek radiasi CT scan. Sedangkan bayam terkontaminasi sama seperti 1/5 efek radiasi CT Scan. CT Scan adalah perawatan medis dengan pancaran sinar X. "Nggak mungkin juga kan Anda mengkonsumsi bayam satu kilogram setiap hari."

Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, zat radioaktif pada pangan perlu ditanggapi serius. Masyarakat diminta menghindari konsumsi sayur, susu, dan ternak yang tumbuh dalam radius 120 kilometer. Juga produk pangan olahan dari pabrik berjarak kurang 30 kilometer dari pusat kebocoran radiasi.

Semburan zat radioaktif  meluas diperkirakan turut memukul industri pangan di Jepang. Kekacauan kebutuhan sayur domestik jelas terjadi. Data Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang menunjukkan, 60 persen bayam dijual di Tokyo tahun 2010 berasal dari empat prefektur terkontaminasi, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, dan Gunma.

Bencana yang terjadi juga mengganggu pemasukan ekspor. Sejumlah negara mengawasi ketat, dan membatasi impor produk pangan asal Jepang. Korea, Singapore, Australia, Amerika Serikat, dan Hong Kong bahkan mengeluarkan kebijakan larangan impor produk pangan dari sedikitnya empat prefektur di Jepang.

Yang mungkin paling terimbas adalah sektor perikanan. Komoditi ekspor itu paling menjanjikan. Pada 2010, Jepang mengekspor 565.295 ton ikan, dan produk laut lainnya senilai US$2,41 miliar. Data kementrian tahun sebelumnya juga mencatat, produksi ikan makarel untuk ekspor sekitar  120,416 ton, dan tuna 79.767 ton.

Terlepas potensi besarnya kerugian ekonomi, WHO meminta Pemerintah Jepang terus memantau ketat, memastikan tak ada bahan pangan tercemar yang beredar di masyarakat. Dengan begitu, paparan radioaktif dapat dicegah masuk lewat pangan ke tubuh manusia.(np)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya