SOROT 386

Mereka Memilih Sekolah di Rumah

Zahratul Fauziah lebih memilih homeschooling, agar bisa lebih leluasa menggali potensinya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mustakim

VIVA.co.id –  Remaja itu terlihat sibuk. Matanya menatap tajam layar komputer jinjing di atas meja kayu yang tak seberapa besar.

Sekolah yang Memerdekakan

Perempuan usia belasan itu tampak khusyu memperhatikan gambar-gambar yang terpampang di layar komputer jinjingnya. Sementara itu, jemarinya sibuk menari di atas keyboard.

Sesekali, tangannya berpindah ke buku gambar dan pensil yang terletak di meja, tak jauh dari komputer jinjing yang sedang menyajikan gambar sejumlah pola busana wanita. Tak jarang, ia menunduk saat menggoreskan pensil di kertas putih untuk meniru gambar dan pola pakaian wanita yang ada di layanan video milik Google, Youtube.

Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil

Kedua matanya berpindah-pindah antara layar komputer jinjing dan buku gambarnya yang tak seberapa lebar.

Nama remaja itu, Zahratul Fauziah (17). Pagi itu, ia sedang belajar membuat pola pakaian di rumahnya, di bilangan Limo, Depok, Jawa Barat. Tak ada guru atau mentor yang mengarahkan atau memberinya pelajaran.

PEVS 2024 Resmi Dibuka, Moeldoko Sebut Pameran Ini Terbesar di Asia Tenggara

Ia belajar secara mandiri, hanya ditemani komputer jinjing, buku gambar, dan kedua orangtuanya. “Saya ingin jadi business women mas,” ujar Rara, demikian ia biasa disapa, saat VIVA.co.id berkunjung ke rumahnya, Kamis, 3 Maret 2016.

http://media.viva.co.id/thumbs2/2016/03/04/56d9a2d175cc7-zahratul-fauziah_663_382.jpg

Dua tahun sudah Zahratul Fauziah menjalani pendidikan mandiri agar lebih leluasa menggali potensi yang ada di dirinya.

Rara merupakan salah satu siswi homeschooling. Sudah dua tahun ia menjalani pendidikan secara mandiri. Jika dihitung, saat ini, ia menginjak kelas dua Sekolah Menengah Atas (SMA).

Selain fashion, sulung pasangan Achmad Fauzi dan Liem Kusyani ini juga belajar sejumlah pelajaran laiknya anak SMA. Namun, ia tak belajar di sekolah dan memilih belajar secara mandiri di rumahnya. Caranya, lewat bimbingan belajar di dunia maya. “Saya belajar sejumlah pelajaran melalui online,” dia menambahkan.

Meski homeschooling, bukan berarti Rara menghabiskan waktunya di rumah. Sebab, selain belajar fashion dan sejumlah mata pelajaran, ia juga les Bahasa Inggris dan piano di luar. Tak hanya itu, ia sempat aktif di komunitas public speaking.

Remaja berhijab ini mengaku, homeschooling merupakan pilihannya, bukan permintaan atau perintah orangtuanya. Alasannya, dengan homeschooling, ia bisa lebih leluasa menggali potensinya. “Saya takut sekolah formal akan membatasi kreativitas,” ujarnya.

Ia menilai, sekolah formal hanya mengajarkan sesuatu yang bersifat akademis dan kognitif. Sementara itu, ia ingin fokus dan menggali potensi diri dengan meningkatkan keterampilan dan bakatnya.

Rara mengatakan, selama dua tahun menjalani homeschooling, banyak hal yang sudah ia pelajari. Tak hanya itu, ia bisa terus mengasah kemampuannya dalam bidang fashion, bahasa asing, dan kemahirannya bermain piano.

Selain itu, ia tetap bisa membantu orangtuanya, baik untuk mengurus rumah maupun bisnis. “Saya juga mengajar bahasa Inggris dan mengaji untuk anak-anak,” ujarnya bangga.

Mendirikan Homeschooling

Bagaimana cara mendirikan, syarat pengajar hingga program pembelajaran

img_title
VIVA.co.id
5 Maret 2016