Kembali ke Desa

- VIVA.co.id/Bobby Andalan
Menurut dia, turis dari berbagai negara memiliki tujuan kunjungan berbeda ketika berlibur. Ia mengatakan, di Bali banyak sekali destinasi wisata. Namun, desanya tetap menjadi salah satu tujuan favorit bagi hampir sebagian wisatawan.
“Wisatawan itu ada yang ingin melihat pantai, alam, budaya, dan lain sebagainya. Tinggal turis mana yang disasar untuk mengunjungi desa wisata ini,” tuturnya.
Senada dengan Ni Nengah Kariyasa, I Nengah Moneng juga mengatakan, desanya selalu ramai dikunjungi wisatawan. “Setiap harinya banyak wisatawan yang berkunjung dari daerah dan negara lain. Bahkan, ada beberapa yang menginap di sini. Ingin merasakan sensasi menginap di sini,” katanya bangga.
Menurut dia, keuntungan tak hanya dinikmati oleh warga. Pemerintah juga ikut merasakan manisnya desa wisata. “Kami juga memberi sumbangsih berarti bagi pemerintah. Misalnya retribusi dari parkir, itu kami bagi hasil dengan pemerintah. 60 persen buat kami, 40 persen buat pemerintah.”
Salah seorang pengunjung, Takbir Ambia Ramadhan mengaku senang bisa berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran. Menurut dia, desanya sejuk, bersih, nyaris tidak ada sampah sama sekali. Warga desanya juga ramah.
“Bagus. Kalau dibanyakin desa wisata seperti Penglipuran ini bagus. Misalnya di daerah saya, banyak desa potensial yang bisa dijadikan seperti ini,” ujar wisatawan asal Bogor ini kepada VIVA.co.id, Kamis, 14 April 2016.
Menurut dia, pemerintah harus serius jika akan menggalakkan desa wisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. “Jangan sekadar mencanangkan, tapi dukung dengan sungguh-sungguh sampai suatu desa bisa mandiri jadi desa wisata,” ujarnya berharap.
Ia yakin, jika pemerintah serius, desa wisata akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. “Buktinya saya jauh-jauh ke Bali mampir ke sini untuk melihat lebih dekat. Kalau di daerah lain ada, misalnya di daerah saya di Bogor, pasti banyak pengunjungnya. Bisa menambah jumlah wisatawan,” tuturnya.