Kembali ke Desa

- VIVA.co.id/Bobby Andalan
Bertumpu pada kerajinan
Tak hanya Pulau Dewata, Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendapat berkah dari keberadaan desa wisata. Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, desa wisata terbukti efektif untuk mendongkrak perekonomian masyarakat dan kunjungan wisatawan. Kondisi ini terjadi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang telah memiliki 36 desa wisata.
Menurut Suharsono, di wilayahnya, program desa wisata sudah dimulai sejak 2006. Pembentukan desa wisata diawali dengan pelatihan dan pembentukan kelompok sadar wisata.
"Pelatihan bisa bermacam-macam, disesuaikan dengan kekhasan masing-masing desa wisata. Seperti batik, dengan memberikan pelatihan membatik, desa wisata kulit memberikan pelatihan memahat dan lain-lainnya," katanya kepada VIVA.co.id, Kamis, 14 April 2016.
Batik tulis Giriloyo dihargai mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Ia mencontohkan Desa Wisata Giriloyo yang secara administratif masuk wilayah Desa Wukirsari yang menjadi desa wisata batik tulis sejak 2009. "Saat ini, semakin banyak desa yang diusulkan menjadi desa wisata. Desa wisata itu tidak terkait administratif karena dalam satu desa administratif ada tiga hingga lima desa wisata.”
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Bantul, Bambang Legowo mengatakan, kunjungan wisatawan di Kabupaten Bantul pada 2015 tercatat di sejumlah objek wisata mencapai 12,5 juta. Sementara itu, yang berkunjung ke desa wisata mencapai 2,3 juta wisatawan.