Serangan Rudal Ukraina di Rusia Selatan Ternyata Settingan Amerika

VIVA Militer: Ledakan di Jembatan Kerch, Republik Otonomi Krimea
Sumber :
  • npr.org

VIVA – Kementerian Luar Negeri Rusia memberikan pernyataan keras terkait serangan rudal NPO Almaz S-200 (SA-5 Gammon), ke sejumlah wilayah di Rusia selatan, Senin 10 Juli 2023.

AS Ketar-ketir Sama Rusia

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, militer Ukraina menembakkan lima unit rudal anti-pesawat S-200 ke Selat Kerch di Republik Otonomi Krimea, Rostov dan Kaluga.

Wakil Panglima Pasukan Dirgantara Rusia (VKS), Letnan Jenderal Viktor Afzalov, mengonfirmasi serangan ke stasiun penyeberangan di Selat Kerch.

82 Tahun Bersemayam di Hutan Keramat Papua, Pesawat Asing Jatuh Ditemukan Pasukan Tombak Sakti TNI

Selain itu, rudal Ukraina juga diluncurkan ke arah Pangkalan Angkatan Udara Morozovsk, yang terletak di Rostov, dan Pangkalan Udara Shaikovka di Oblast (Provinsi) Kaluga.

VIVA Militer: Rudal permukaan-ke-udara NPO Almaz S-200

Photo :
  • bulgarianmilitary.com
Cuma 5 Meter dari Mayat OPM, Pasukan Laba-laba Hitam TNI Temukan Pistol Buatan Bandung

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengutarakan keyakinan jika ada negara Barat yang berperan vital di balik serangan rudal Ukraina ke Kerch, Kaluga dan Rostov.

Kementerian yang dipimpin Sergey Lavrov meyakini jika Amerika Serikat (AS) lah yang memberikan dukungan mulai dari pendanaan, hingga urusan logistik.

"Rezim neo-Nazi (Ukraina) berusaha melakukan serangan teroris di wilayah Rusia untuk menyerang penyeberangan transportasi Kerch, dan lapangan terbang Morozovsk di wilayah Rostov," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri.

"Di hari yang sama, Angkatan Bersenjata Ukraina mencoba menyerang di lapangan terbang Shaikovka di wilayah Kaluga. Tindakan seperti itu tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan keuangan, teknis dan logistik dari koalisi Barat pimpinan AS," lanjut pernyataan itu.

VIVA Militer: Rudal S-200 Ukraina ditembak sistem pertahanan udara Rusia

Photo :
  • Twitter/@Archer83Able

Kremlin menegaskan, Washington dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah sponsor utama serangan yang dianggap Rusia sebagai aksi terorisme.

"Semua yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan. Ini dan serangan teroris lainnya oleh rezim Kiev akan dijawab oleh Angkatan Bersenjata (Federasi) Rusia," lanjut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

"(Militer Rusia) akan mencapai penghapusan ancaman terhadap keamanan ndan warga negara yang berasal dari wilayah Ukraina," kata pernyataan tersebut dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya